Kami percaya dua sektor ini akan menjadi ekonomi baru di Indonesia, teknologi meningkat atraktif selama beberapa dekade terakhir.
Jakarta (ANTARA) - Komisaris Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Edwin Soeryadjaya menyampaikan, sektor teknologi dan energi baru terbarukan (EBT) akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia pada tahun- tahun mendatang.

“Kami percaya dua sektor ini akan menjadi ekonomi baru di Indonesia, teknologi meningkat atraktif selama beberapa dekade terakhir,” kata Edwin dalam Saratoga Investment Summit 2023 di Jakarta, Kamis.

Dalam kesempatan ini, pihaknya mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia yang terus mendukung komitmen investasi di sektor teknologi dan energi baru terbarukan.

Dengan dukungan tersebut, dia menyebut Indonesia akhirnya berhasil memiliki sebanyak 13 unicorn hingga saat ini, yang mana merupakan terbanyak di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Menko Luhut: Indonesia tak lagi impor bahan bakar fosil pada 2045

Di tengah ketidakpastian perekonomian di tingkat global saat ini, dia memastikan SRTG akan terus berkontribusi terhadap perekonomian Tanah Air melalui berbagai perusahaan yang meliputi berbagai sektor.

“Waktunya untuk berkontribusi kepada Indonesia di tengah ketidakpastian, konflik geopolitik, dan tantangan global lainnya,” kata Edwin.

SRTG mempunyai kepemilikan di PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

Selain itu, SRTG juga mempunyai kepemilikan minoritas di PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM), Deltomed, MGM Bosco Logistik, Primaya Hospital, serta PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA).

Hingga kuartal III-2022, SRTG membukukan laba bersih Rp7,14 triliun atau turun 49,1 persen year on year (yoy), dibandingkan periode yang sama 2021 yang mencapai Rp14,07 triliun.

Baca juga: Pemerintah akan batasi pembangunan smelter yang tak "green energy"

Sementara itu, pemerintah Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca melalui usaha sendiri sebesar 31,89 persen dan dengan kerja sama internasional sebesar 43,2 persen pada 2023.

Selain itu, Indonesia juga berkomitmen akan memenuhi net zero emission (NZE) maksimal pada 2060.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023