Jakarta (ANTARA) - Ketika berbicara seorang narsis, mungkin terbayang seseorang yang perilakunya muluk, berhak, dan sombong yang dikenal sebagai narsistik terbuka. Tapi ada jenis narsisme lain yang sering tidak terdeteksi, yaitu narsisme terselubung.

Sementara perilaku narsistik terselubung mungkin kurang jelas, namun berbahaya secara psikis bagi mereka yang berada di sekitarnya.

Menurut psikolog klinis Craig Malkin seperti yang dilaporkan Huffington, kepribadian narsisistik terbuka dan narsisis terselubung hampir sama, namun cara kedua tipe narsistik itu untuk menonjol berbeda.

Jadi seperti apa narsisme terselubung dalam hubungan romantis? Para ahli menjelaskan setidaknya ada lima tanda yang harus diwaspadai:

1. Terus-menerus berperan sebagai korban (Play Victim)

Apa pun masalah yang dihadapi, pasangan Anda akan selalu memposisikan diri sebagai korban atau pihak yang dirugikan.

Baca juga: Kesadaran tentang depresi jadi bantuan pertama yang penting

“Karena mereka menyalurkan kecongkakannya dengan menjadi orang yang paling disalahpahami atau disinggung di ruangan itu, narsistik terselubung selalu harus menang dalam permainan siapa yang paling terluka,” kata Malkin.

Mereka dengan kepribadian ini akan berusaha mengubah percakapan seakan perasaanya diserang, bahkan pada persoalan sepele sekali pun seperti tidak mengembalikan barang ke lemari es.

Pasangan Anda akan merasa dikritik, dikecewakan, dan tidak didukung dengan mengatakan hal-hal seperti, "Kamu tidak menghargai saya,"

Jadi, jika Anda mendapati diri selalu meminta maaf meski tidak salah bahkan disakiti, itu pertanda Anda mungkin hidup dengan seorang narsistik terselubung.

2. Mendidih cemburu saat pasangan jadi pusat perhatian

Orang dengan narsistik terselubung akan menghakimi, merasa iri, kesal, dan merasa tidak aman bila orang lain atau pasanganya yang menjadi pusat perhatian.

Sebagai contoh, ketika teman Anda mengadakan perayaan untuk promosi yang baru saja Anda dapatkan di tempat kerja. Jika pasangan Anda adalah seorang narsistik terselubung, mereka akan kesulitan karena tidak menjadi pusat perhatian pada momen besar Anda.

3. Mereka berulah alih-alih mengatakan apa yang sebenarnya ada di pikiran.

Seorang narsistik terselubung akan mempermankan emosi pasanganya dengan cara manipulatif. Kerentanan yang mereka tunjukkan lebih merupakan topeng daripada perasaan asli.

Jika Anda meminta bantuan pekerjaan rumah kepada pasangan Anda kemudian ia menangis, diam, atau bahkan malah menanyakan tentang hari Anda, ia sedang membuat Anda mengubah topik daripada mengungkapkan kebutuhan atau reaksi yang tulus.

4. Mencegah semua orang dari perhatian

Seorang narsistik terselubung percaya dan bertindak bahwa masalah mereka lebih penting daripada masalah Anda atau orang lain.

“Jika alih-alih disapa dengan pelukan atau panggilan halo, Anda akan disambut dengan omelan tentang ketidaknyamanan di tempat kerja atau tidak berhenti bercerita tentang bagaimana orang lain diperlakukan lebih baik dan memiliki lebih banyak keuntungan darinya, itu indikasi kuat dari narsisme terselubung,” katanya.

5. Sangat defensif

Ini mungkin muncul sebagai pembelaan tentang kurangnya pencapaian, kenegatifan, dan permusuhan terhadap kesuksesan orang lain.

Narsistik terselubung merasa tidak aman dan hipersensitif, yang dapat membuat mereka sangat “sulit untuk dihadapi”.

Mereka terus-menerus mencari validasi namun juga cepat menjadi defensif dan bereaksi dengan marah ketika merasa terancam.

Berbeda dengan sekedar anggapan narsis di depan kamera, narsistik adalah kondisi gangguan kepribadian dengan tingkat empati rendah di mana seseorang akan menganggap dirinya paling penting dan hampir selalu merasa dirinya lebih baik dibandingkan dengan orang lain.

Jika melihat tanda-tanda ini pada pasangan, perlu berhati-hati dan memikirkan apakah baik dipertahankan untuk kesehatan mental Anda.

Baca juga: Amber Heard punya gangguan kepribadian, kata psikolog di persidangan

Baca juga: Bahaya romantisasi masalah mental sebagai aktualisasi diri

Baca juga: Hugh Jackman sebut pentingnya jaga kesehatan mental saat syuting

Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023