Sumbar harus punya jalan tol, kendaraan besar harus lewat tol.
Bukittinggi,- (ANTARA) -
Tujuh kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun di jalan lintas Bukittinggi-Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengakibatkan satu orang meninggal dunia, Kamis malam.
 
"Saya melihat ada dua mobil dan dua motor yang terlibat, sebagian hancur, ambulans bolak-balik dari lokasi ke rumah sakit," kata seorang warga, Irwin, di lokasi kejadian, Kamis.
 
Kecelakaan beruntun itu terjadi di Panyalaian Tanah Datar dengan lokasi penurunan panjang dan cukup tajam yang biasa disebut "Pandakian Nurul Ikhlas".
 
Ia mengatakan ada satu orang korban yang dinyatakan meninggal dunia di tempat, namun tidak bisa memastikan dari pengendara kendaraan apa.
 
"Situasinya parah sekali, warga ramai ke lokasi, polisi masih mengevakuasi beberapa korban lain dan kendaraan," katanya pula.
 
Menurutnya, diduga kecelakaan diawali dari sebuah truk yang kehilangan kendali karena mengalami rem blong.
 
"Tapi itu belum dari keterangan resmi polisi, cuma ada warga di sini yang melihat truk melaju kencang dari arah Bukittinggi dan menabrak kendaraan lain," ujarnya lagi.
 
Dari lokasi kejadian, terlihat pecahan kaca dan bagian mobil yang hancur serta satu unit truk pembawa pakan ternak yang bahkan terlepas di bagian kabinnya.
 
Sementara empat mobil jenis mini bus mengalami rusak parah dan hancur sebagiannya, juga terlihat dua sepeda motor yang terlindas.
 
Belum diketahui kronologi dan jumlah pasti para korban, pihak Polres Padang Panjang tampak masih melakukan evakuasi.
 
Jalur ini rentan terjadi kecelakaan hingga beberapa warga di media sosial meminta jalan tol segera dibangun.
 
"Sumbar harus punya jalan tol, kendaraan besar harus lewat tol," kata seorang warga, Jon Rizki.
 
"Sudah segitu sering terjadi kecelakaan di daerah ini, sudah harusnya ego kita dihilangkan, segerakan jalan tol," timpal warga lainnya, Ach projec.
Baca juga: Polisi selidiki kebakaran ilalang penyebab kecelakaan di tol Brebes
Baca juga: Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang diduga akibat rem bus blong

 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023