Perekonomian Banten telah kembali pulih setelah pandemi COVID-19. PDB Provinsi Banten telah tumbuh kuat
Serang, Banten (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar  optimistis kinerja perekonomian Provinsi Banten pada tahun 2023 meningkat atau lebih baik lagi walaupun banyak tantangan.

Al Muktabar mengatakan sinergi dan kinerja Anggaran Belanja Pendapatan Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) di Provinsi Banten cukup baik dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19.

"Tahun 2022, telah berhasil kita lalui dengan baik. Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah di Indonesia pada Jumat, 30 Desember 2022,” kata Al Muktabar saat menjadi pembicara utama secara virtual dalam Taklimat Media Laporan Perekonomian dan Kinerja Fiskal, Moneter dan Keuangan Daerah Provinsi Banten di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten di Serang, Kamis.

“Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dengan baik, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi pada tahun 2022,” kata Al Muktabar.

Ia mengatakan transisi menuju kebangkitan setelah pandemi COVID-19 pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 menguat signifikan. Pertumbuhan ekonomi masih relatif kuat meskipun menunjukkan adanya sedikit penurunan dan sedikit perlambatan yang kaitannya dengan situasi global.

“Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia dan khususnya Provinsi Banten yang menguat, tentu tidak lepas dari kinerja kita semua. Dalam support pembiayaan baik itu yang berasal dari APBN maupun APBD hingga akhir tahun 2022,” kata Al Muktabar.

Baca juga: Dispar Banten anggarkan Rp19 miliar untuk penataan destinasi wisata

Baca juga: Bank Banten rombak jajaran direksi untuk perbaikan kinerja


Menurutnya, APBN dan APBD Tahun 2022 telah dipergunakan untuk kerja keras kita sebagai peredam untuk upaya perlindungan masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.

"APBN dan APBD secara kompak ikut bersinergi hadir di masyarakat melalui belanja yang terakselerasi didukung dengan lonjakan pendapatan yang direalisasikan dengan prestasi yang cukup baik,” katanya.

Dikatakan Al Muktabar, fiskal APBN dan APBD yang positif didukung kinerja moneter yang juga positif telah berhasil menjaga masyarakat dan perekonomian Indonesia. Terbukti tangguh menghadapi berbagai goncangan dan ancaman ketidakpastian kinerja fiskal dan moneter tahun 2022. Serta, mampu meredam gejolak ekonomi dan mendorong pemulihan ekonomi di Indonesia.

“Perekonomian Banten telah kembali pulih setelah pandemi COVID-19. PDB Provinsi Banten telah tumbuh kuat, Triwulan III 2022 years on years sebesar 5,71 persen. Sudah melampaui level PDB pra pandemi COVID-19,” ungkap Al Muktabar.

“Selain itu, beberapa indikator ekonomi makro juga menunjukkan penguatan. Inflasi terkendali, pada Desember 2022 inflasi di Provinsi Banten tercatat sebesar 4,56 persen dan masuk lima besar inflasi terendah secara Nasional. Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Banten pada tahun 2022 yang ditargetkan 73, 32 lebih tinggi dari IPM Nasional 72,91,” kata Al Muktabar.

“Sinergi APBD dan APBN mendukung program pemulihan ekonomi. Dan upaya untuk menjaga dampak adanya ketidakpastian,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat terhadap perekonomian Provinsi Banten di Tahun 2023.

“Kami optimistis untuk menghadapi Tahun 2023,” kata Imaduddin.

Menurutnya, hal ini didasari salah satunya oleh komposisi alokasi kredit di Provinsi Banten yang mayoritas kredit investasi dan kredit belanja modal. Sehingga mampu mendorong perekonomian Provinsi Banten. Selain itu, transaksi keuangan di Provinsi Banten terus mengalami peningkatan.

Namun Imaduddin mengingatkan, perekonomian Provinsi Banten Tahun 2023 masih mengalami tekanan ekonomi global, tekanan daya beli masyarakat, tekanan harga impor, serta tren harga komoditas dunia.

“Oleh karena itu, kita di Bank Indonesia itu selalu ada tiga poin yang kita ingin menjaga di tahun 2003. Inflasi, inklusivitas, UMKM termasuk juga digitalisasi yang akan membantu percepatan konsumsi. Untuk Provinsi Banten, yang kita dorong juga wisata,” katanya.

Baca juga: Kementerian ATR/BPN serahkan dokumen Persub RTRW Provinsi Banten

Baca juga: Banten targetkan investasi Rp60 triliun pada 2023

 

Pewarta: Mulyana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023