Jakarta (ANTARA) - Aktris Hanggini Purinda Retto mengatakan dirinya ingin keluar dari zona nyaman dalam seni peran, oleh sebab itu dirinya menerima tawaran peran di film “Para Betina Pengikut Iblis” yang merupakan proyek genre horor pertama yang dia bintangi.

"Aku merasa, aku ingin aja keluar dari zona nyaman aku. Pas aku tahu cast-nya dan sutradaranya, aku tertarik. Jadi ya sudah, aku terlibat di sini," kata Hanggini saat media briefing di Jakarta, Jumat.

Menurut aktris berusia 23 tahun itu, “Para Betina Pengikut Iblis” merupakan film horor yang berbeda dibanding film horor lain yang pernah tayang di Indonesia. Apalagi dalam film tersebut, Hanggini memerankan karakter yang baru baginya, yaitu sebagai dukun teluh bernama Sari.

Bagi Hanggini, memainkan karakter tersebut merupakan tantangan tersendiri. Terlebih dia harus menghafalkan mantra-mantra dalam bahasa Jawa. Hanggini mengaku dirinya selalu berlatih membaca mantra tersebut hampir setiap hari setelah mengikuti proses reading naskah bersama pemeran lainnya.

Untuk mendalami peran, Hanggini merasa terbantu dengan cara atau treatment yang diberikan oleh sutradara Rako Prijanto melalui musik instrumental horor yang sering diputar sehingga menyatu dengan dialog yang diucapkan pemeran.

"Sari ini punya sedikit mantra-mantra kekuatannya dia yang menurut aku itu susah banget," ujar dia.

Perpindahan suasana hati (mood) karakter Sari juga menjadi tantangan lain yang dihadapi Hanggini. Karakter Sari mulanya ditampilkan sebagai seorang dengan pembawaan yang kalem, tetapi berubah saat dia membalaskan dendamnya.

Sari pernah bersekutu dengan iblis dan memilih untuk bertobat. Namun, suatu ketika adiknya dibunuh dan mayat sang adik hilang dari kuburan. Dengan penuh dendam, Sari meneror warga kampung.

“Para Betina Pengikut Iblis” tidak hanya menampilkan karakter Sari, melainkan dua tokoh utama lainnya yaitu Sumi (diperankan oleh Mawar De Jongh) dan Asih (diperankan oleh Sara Fajira). Selain itu, film ini juga menghadirkan karakter iblis yang dimainkan oleh Adipati Dolken.

Menurut Hanggini, cerita “Para Betina Pengikut Iblis” memiliki keunikan karena tidak hanya berfokus pada latar belakang kehidupan satu karakter saja tetapi juga dua karakter perempuan yang menjadi sorotan di dalam film.

"Tiga perspektif 'betina-betina' ini, bukan cuma tentang satu orang punya masalah sesuatu terus at the end apa gitu. Kalau ini enggak, ini benar-benar cerita tentang kita bertiga masing-masing punya rencana yang berbeda-beda," kata Hanggini.

Film “Para Betina Pengikut Iblis” akan tayang serentak di bioskop tanah air mulai 16 Februari 2023.


Baca juga: Vision+ hadirkan serial original terbarunya "My Comic Boyfriend"

Baca juga: Cara Hanggini dalami peran sebagai dokter

Baca juga: Para pemeran petik pelajaran berharga dari "Geez & Ann The Series"

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023