Istanbul (ANTARA) - Korea Selatan pada Jumat mengatakan akan berusaha “menormalisasi” hubungan dengan Korea Utara melalui kontak “langsung dan tak langsung”.

“Meskipun (Korea) Selatan akan melawan tegas provokasi Korea Utara lewat kerja sama berdasarkan aliansi kuat Seoul-Washington, pemerintah juga akan mengambil langkah untuk melanjutkan dialog antar-Korea tahun ini,” Yonhap News melaporkan dengan mengutip laporan Kementerian Unifikasi kepada Presiden Yoon Suk Yeol.

Namun, Menteri Unifikasi Kwon Yong-se mengklarifikasi bahwa pemerintah Korsel "tidak sedang mempertimbangkan untuk membuat tawaran pembicaraan baru dengan Pyongyang, tetapi masih bersedia melanjutkan dialog kapan pun."

“Penting bagi Korut untuk kembali berdialog dengan ketulusan,” kata Kwon dalam konferensi pers di Seoul.

Menurut Kementerian Unifikasi, Korsel berencana memulihkan hubungan--secara langsung dan tak langsung--dengan Korut melalui kelompok sipil dan organisasi internasional dalam upaya meredakan hubungan antar-Korea yang tegang.

Perkembangan terbaru terjadi setelah ketegangan di Semenanjung Korea meningkat tahun lalu, ketika Korut menembakkan setidaknya 60 rudal saat Korsel dan Amerika Serikat menggelar latihan militer bersama.

Pesawat-pesawat nirawak Korut juga melintas di wilayah Korsel sehingga sejumlah bandara ditutup.

“Jika dialog antar-Korea dilanjutkan, Kementerian (Unifikasi) akan memprioritaskan penanganan masalah yang muncul dari pemisahan Korea, seperti keluarga yang terpisah oleh Perang Korea 1950-53 dan warga Korsel yang ditahan di Korut,” kata laporan itu.

Seoul juga telah menyiapkan cetak biru jangka menengah dan panjang untuk penyatuan Korea, yang disebut "Inisiatif Masa Depan Baru untuk Unifikasi".

Cetak biru itu disiapkan untuk membuka pondasi bagi penyatuan Korea secara damai berdasarkan kebebasan dan nilai-nilai demokrasi seperti yang dianut oleh pemerintahan Yoon.

Baca juga: AS harus bersiap untuk kemungkinan kerahkan aset nuklir ke Korsel
Baca juga: Korsel-AS latihan bersama di dekat perbatasan dengan Korut

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023