Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Federasi sepak bola Australia, Football Australia, James Johnson, mengatakan panitia penyelenggara Piala Dunia Putri 2023 berharap turnamen itu dapat memecahkan rekor jumlah penonton sampai dua miliar penonton.

Pada laporan FIFA yang dipublikasikan pada 2019, disebutkan bahwa terdapat 1,12 jumlah penonton yang menyaksikan Piala Dunia Putri 2019 di Prancis.

"Menurut saya (penonton siaran langsung) sangat dapat diukur. Jika kami dapat mencapai angka dua miliar orang, itu benar-benar melipat gandakan jumlah penonton (dari Piala Dunia Putri 2019)... Menurut kami itu dapat tercapai," kata Johnson seperti dikutip dari Reuters.

"Dan kami tahu kami akan mendapatkan (jumlah) penonton yang bagus dari pasar-pasar sepak bola tradisional, seperti United Kingdom, seperti Eropa. Kami juga berada di zona waktu di mana terdapat populasi yang besar. Tetangga kami adalah China dan Indonesia. Kami juga sangat dekat dengan West Coast di AS, dan kami juga sangat dekat dengan India. Maka akan banyak orang yang menyaksikan kompetisi ini," tambahnya.

Piala Eropa Putri 2022, yang dimenangi oleh negara tuan rumah Inggris, memiliki catatan disaksikan secara global sebesar 365 juta penonton. Terdapat pula rekor jumlah penonton yang menyaksikan laga final di Stadion Wembley, yakni 87.192 penonton.

"Menurut saya apa yang kami lihat adalah, jika pada pertandingan pertama dimulai dengan awal yang bagus, itu akan memberikan pijakan bagi keseluruhan turnamen. Dan itulah yang ingin kami replikasi di Down Under," tutur mantan pesepak bola profesional itu.

Baca juga: Piala Dunia Putri 2023 di Australia, Selandia Baru dimulai 20 Juli

Johnson menambahi bahwa Football Australia telah melobi FIFA untuk mengganti tempat pertandingan pembukaan yang dimainkan Australia, dari Stadion Sydney Football Stadium yang berkapasitas 45.000 penonton ke Stadium Australia dengan kapasitas 80.000 penonton.

Australia sendiri merupakan tuan rumah bersama untuk Piala Dunia Putri 2023, didampingi oleh negara tetangganya Selandia Baru.

Timnas putri Australia akan memulai penampilannya di ajang itu dengan menghadapi Irlandia, sebelum ditantang Nigeria dan juara Olimpiade Kanada. Keempat tim itu tergabung dalam Grup B.

Australia menikmati kemenangan tandang pertama mereka atas tim Eropa sejak 2013, dengan kemenangan 3-1 atas Denmark pada Oktober, sebelum menaklukkan Swedia dengan skor 4-0 sebulan kemudian.

Hal itu diyakini Johnson akan menjadi bekal penting bagi Matildas (julukan timnas putri Australia) agar dapat tampil bagus pada Piala Dunia Putri tahun ini.

"Sebagai tuan rumah, kami menyadari pentingnya negara tuan rumah untuk melaju jauh di turnamen, kami melihatnya di Inggris dengan Lionesess-nya," ucap Johnson.

Piala Dunia Putri 2023 dijadwalkan berlangsung pada 20 Juli sampai 20 Agustus, dengan diikuti 32 negara.

Baca juga: Tiket Piala Dunia Putri jadi inspirasi generasi mendatang Filipina

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023