Jakarta (ANTARA) -
Petembak Indonesia Arista Perdana Putri Darmoyo memetik pelajar penting pada penampilan pertama dalam gelaran ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023 di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Minggu.
 
Arista, hari ini, bersaing pada nomor 10m Air Pistol Putri. Dia tercatat menjadi wakil Merah Putih terbaik dengan berada di peringkat ke-21 babak kualifikasi, mencetak poin 565.

Namun hasil tersebut tak cukup untuk membawanya ke putaran final.
 
Meski begitu, petembak 17 tahun itu mengaku mendapat pelajaran penting untuk bekal pada lomba berikutnya.

"Saya berlatih di sini. Jadi sudah terbiasa, tidak ada perasaan gugup. Mungkin yang harus saya perbaiki adalah mengubah pola pikir agar lebih berani lagi," kata Arista kepada pewarta di Lapangan Tembak Senayan, Minggu.
 
"Untuk menarik trigger (pelatuk) saya masih harus mengontrol jadi tidak lepas. Seharusnya saya tinggal bidik saja dan lebih berani atau tidak ditahan dulu," ujar Arista menambahkan.

Baca juga: Iqbal sumbang medali pertama untuk Indonesia di ISSF World Cup 2023
 
Berdasarkan hasil lomba, Arista dari enam series, mendapati bidikkannya 14 kali tepat sasaran. Poin tertinggi dia dapat pada series 4 dengan 98 poin. Selebihnya pada 1 (93), 2 (92), 3 (95), 5 (93), dan 6 (94).
 
"Skor saya ini sebenarnya tidak lebih baik dari sebelumnya di Kejuaraan Asia 2022 di Korea dengan 570. Mungkin karena mindset saya kurang berani saja. Tetapi untuk peringkat ini lebih baik dari World Cup sebelumnya di Kairo, Mesir ketika itu di posisi 47. Saya akan berusaha lebih baik lagi pada nomor berikutnya," kata Arista.
 
Arista selanjutnya akan tampil pada dua nomor yakni 10m Air Pistol Beregu Putri dan Beregu Campuran. "Target pribadi saya yang penting menampilkan yang terbaik saja. Untuk beregu campuran target bisa masuk final dan bisa masuk enam besar," ujar Arista.

Baca juga: Fathur belum maksimal pada ISSF World Cup 2023
 
Adapun pemenang dalam perlombaan 10m Air Pistol Putri adalah Ye Jin Oh asal Korea Selatan yang di final mengoleksi 16 poin mengalahkan Sylvia Steiner asal Austria dengan 4 poin. Ye Jin Oh sebelumnya juga tampil apik di babak kualifikasi, menempati peringkat empat dengan total 575-17x.
 
Untuk wakil tuan rumah, tercatat ada empat atlet lainnya yang turun bersaing di nomor 10 Air Pistol, namun semuanya gagal melewati babak kualifikasi.

Rihadatul Asyifa hanya mampu finis di urutan ke-25 dengan 561-11x, Lily Sulistyadewi Tirthajaya di posisi ke-27 dengan 571-7x.
 
Lalu Benvenuta Alexia Sonia di urutan ke-29 dengan 560-14x. Adapun Maria Bonay berada di peringkat terakhir yakni ke-37 dengan 541-6x.

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023