Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menuturkan gelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 mampu memicu percepatan wisata di kawasan ASEAN pascapencabutan pembatasan kegiatan atau PPKM.

“Karena ASEAN paling lambat disbanding Eropa Amerika, pemulihannya tergolong lebih lambat,” ujarnya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Sandiaga juga menuturkan tiga pasar utama ASEAN yakni Thailand, Indonesia, dan Malaysia memang bertumbuh, namun tidak memberikan kontribusi setara bila dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Serikat.

Melalui ATF 2023, lanjut dia, sebanyak 150.308 delegasi eksibisi travel exchange (travex) peserta business to business (b to b) serta 136 pembeli yang sudah terkonfirmasi/confirmed buyers dari 29 negara diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi sebesar 100 juta miliar dolar AS.

Ajang pariwisata internasional terbesar di kawasan ASEAN ini juga diharapkan berkontribusi pada banyaknya penerbangan internasional langsung (direct) ke Tanah Air, terutama ke destinasi pariwisata superprioritas (DSP).

“Ada beberapa kesepakatan mungkin nanti dengan Qatar, maskapai lain bisa langsung ke destinasi Indonesia termasuk ke Yogyakarta,” paparnya.

Mengemban tugas sebagai Ketua ASEAN 2023, ajang ini bakal mendorong citra ASEAN sebagai sebuah destinasi tunggal/utama sesuai dengan semangat dalam G20 yakni sebagai agen transformasi yang berpusat pada pariwisata berbasis masyarakat.

“Mari kita gunakan melebihi dari seremoni semata, tapi juga mendorong semangat kita berkolaborasi, kita memang siap berkompetisi, tapi banyak peluang jika kita berkolaborasi,” tukasnya.

Baca juga: GKR Hemas ajak masyarakat ASEAN ramaikan Travex di ATF 2023

Baca juga: Persiapan ASEAN Tourism Forum 2023 di DIY capai 95 persen


Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023