Seoul (ANTARA) - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol bertemu dengan Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Senin, dan berjanji untuk terus memberi dukungan kepada rakyat Ukraina dalam perang mereka melawan Rusia, menurut kantor kepresidenan. 

Pertemuan itu berlangsung selama kunjungan dua hari Sekjen NATO Jens Stoltenberg ke Korea Selatan.

Yoon dan Sekjen NATO berbicara antara lain tentang hubungan Korea Selatan-NATO, strategi Korsel menyangkut Indo-Pasifik, dan program nuklir Korea Utara, menurut sekretaris presiden bagian pers Kim Eun-hye.

"Sekjen Stoltenberg menjelaskan tentang situasi sekarang di Ukraina dan menyatakan rasa terima kasihnya atas bantuan berkelanjutan dari Korea Selatan," kata Kim melalui pernyataan tertulis kepada pers. 

Stoltenberg, seperti disebutkan Kim, juga menegaskan bahwa komunitas internasional perlu dipastikan tidak menerima pesan yang salah bahwa invasi bersenjata adalah tindakan yang dapat diterima.

"Presiden Yoon mengatakan bahwa beliau akan terus memenuhi semua peran yang memungkinkan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk membantu rakyat Ukraina," kata Kim.

Presiden Korsel itu mengingat kehadirannya di KTT NATO di Madrid Juni lalu dan mengekspresikan harapan bahwa Korea Selatan dan aliansi tersebut akan memperluas kerja sama melalui perutusan baru negara itu untuk NATO.

Ia juga menjelaskan perincian strategi Korea Selatan menyangkut Indo-Pasifik yang diumumkan Desember lalu dan mencatat perlunya bekerja sama dengan NATO dalam pelaksanaannya.

Mengenai Korea Utara, Yoon menyerukan peran aktif Sekretaris Jenderal dan NATO dalam mencegah rezim negara itu melakukan provokasi lebih jauh di tengah kemajuan berkelanjutan pada kemampuan nuklir dan misilnya.

Stoltenberg mengundang Presiden Yoon untuk hadir pada KTT NATO yang dijadwalkan Juli di LIthuania, dan Presiden berterima kasih atas undangan tersebut dan berjanji akan mempertimbangkan untuk hadir, kata Kim.

Sumber: Yonhap-OANA


Baca juga: Korut: Perjanjian militer AS-Korsel-Jepang mengarah ke "NATO Asia"

Baca juga: Korsel tak sudi akui pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia


 

Korsel alami inflasi tertinggi dalam 24 tahun terakhir

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023