Bengaluru (ANTARA) - Saham Inggris tergelincir pada awal perdagangan Selasa, karena investor bersiap untuk serangkaian kenaikan suku bunga dari bank-bank sentral utama minggu ini, sementara peringatan Dana Moneter Internasional (IMF) tentang ekonomi Inggris menambah sentimen suram.

Indeks saham-saham unggulan FTSE 100 melemah 0,2 persen pada pukul 08.12 GMT, dengan saham sektor energi, bank dan pertambangan yang sensitif secara ekonomi memimpin kerugian.

Inggris adalah satu-satunya negara Kelompok Tujuh (G-7) yang mengalami penurunan prospek pertumbuhan ekonomi 2023 dalam perkiraan IMF yang diterbitkan pada Selasa, menambah tekanan pada Menteri Keuangan Jeremy Hunt untuk membuat rencana pertumbuhan.

Perekonomian tampaknya akan menyusut sebesar 0,6 persen tahun ini, penurunan tajam dari pertumbuhan yang diharapkan sebelumnya sebesar 0,3 persen dalam perkiraan IMF pada Oktober.

Sementara itu, para pedagang bertaruh pada Bank Sentral Inggris akan menaikkan suku bunga untuk kesepuluh kali berturut-turut pada Kamis (2/2/2021).

Indeks saham-saham berkapitalisasi sedang atau midcap FTSE 250 juga tergelincir 0,2 persen.

Membatasi kerugian indeks, Pets At Home melonjak 10,3 persen setelah perusahaan menaikkan perkiraan laba setahun penuh, didorong oleh permintaan yang kuat untuk makanan hewan, kotoran, dan aksesorisnya selama periode Natal.

Johnson Matthey naik 1,8 persen setelah perusahaan bahan kimia tersebut mengatakan telah menandatangani perjanjian pasokan jangka panjang dan pengembangan bersama dengan Plug Power untuk produk terkait teknologi hidrogen.

Baca juga: IHSG ditutup melemah ikuti koreksi mayoritas bursa kawasan
Baca juga: Rupiah melemah seiring sentimen risk-off di pasar
Baca juga: Wall St ditutup turun tertekan ekuitas "megacap" jelang pertemuan Fed

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023