Selama pandemi COVID-19, industri kecil menengah tumbuh pesat. Masyarakat menciptakan inovasi baru sebagai pendapatan keluarga
Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada pertumbuhan jumlah industri di wilayah ini sebanyak 229 industri baru selama 2021-2022.

Kepala Bidang Industri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo Ade Wahyu di Kulon Progo, Kamis, mengatakan pada 2021, jumlah industri sebanyak 15.618 , pada 2022 naik 229 industri menjadi 15.847 industri.

"Selama pandemi COVID-19, industri kecil menengah tumbuh pesat. Masyarakat menciptakan inovasi baru sebagai pendapatan keluarga," kata Ade Wahyu.

Baca juga: Disnakertrans Kulon Progo siapkan tujuh paket pelatihan kerja

Ia mengatakan sebabnyak 15.847 industri tersebar di seluruh kecamatan/kapanewon, khususnya di 34 sentra industri kecil.

Saat ini, Disdagin Kulon Progo berupaya melakukan pembangunan sumber daya industri, pemberdayaan industri dan peran serta masyarakat, dan pembangunan sarana dan prasarana perindustrian. Tujuannya, yakni produk mampu bersaing di pasar luas.

"Dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta, produk industri kecil menengah (IKM) Kulon Progo harus bisa bersaing. Sehingga perlu adanya pemberdayaan industri," katanya.

Menurut Ade, persoalan IKM di Kulon Progo berdasarkan analisis, yakni rendahnya jumlah pelaku usaha industri yang memiliki izin usaha industri, kualitas produk IKM belum mampu bersaing dan nilai usaha industri masih relatif rendah.

Untuk itu, Disdagin telah menyusun rencana pembangunan industri di Kulon Progo. Adapun beberapa kegiatan yang telah direncanakan, yakni fasilitasi sertifikasi halal, sertifikasi tingkat komponen dalam negeri hingga bimbingan teknis bagi wirausaha baru.

"Kami juga memberikan bantuan peralatan produksi. Sehingga produksi mereka terjamin dan dapat memproduksi dalam jumlah banyak," katanya.

Sementara itu, Kepada Disdagin Kulon Progo Sudarna mengatakan pelaku IKM di Kulon Progo berjuang keras menjual produk mereka secara daring. Usaha mereka benar-benar bisa bertahan saat COVID-19 hingga saat ini.

"Pemasaran digital secara daring menjadi kunci utama menghadapi persaingan dan produk cepat terjual, serta bertahan," katanya.

Baca juga: Pemkab Kulon Progo siapkan 100 kegiatan bangkitkan pariwisata

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023