alat ini akan memproses hasil rekonstruksi dengan cepat
Jakarta (ANTARA) -
Polda Metro Jaya menggunakan alat pemindai (scanner) tiga dimensi berteknologi laser untuk merekonstruksi adegan kecelakaan mahasiswa UI, MHA agar hasilnya dengan akurasi maksimal.

"Alat tersebut bernama 3D laser scanner," kata Kepala Team Traffic Accident Analysis (TAA) Korlantas Polri Kombes Pol Dodi Darjanto saat ditemui di Jakarta, Kamis.
 
Dodi menjelaskan cara kerja alat tersebut berdasarkan benda mati yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).

"Jadi, mengedepankan bukan kesaksian saksi, tapi berdasarkan kerusakan mobil, kerusakan motor, jejak di jalanan, bangunan," katanya.
 
Dodi juga menambahkan alat simulasi ini dapat merekam secara tiga dimensi berdasarkan perhitungan fisika dan matematika dengan tingkat kesalahan 0,025 persen.

Baca juga: Polda Metro Jaya libatkan tim TAA dalam rekonstruksi ulang kecelakaan
 
"Alat ini juga dapat menggambarkan dari sebelum, sesaat dan setelah terjadi kecelakaan secara 'three dimensional situation' dan nanti hasilnya berbentuk video," kata Dodi.
 
Petugas menggunakan alat 3D laser "scanner" saat rekonstruksi ulang di Jakarta, Kamis (2/2/2023). ANTARA/Ilham Kausar


Menurut Dodi, alat ini akan memproses hasil rekonstruksi dengan cepat tetapi tidak untuk kepentingan umum, hanya untuk kepentingan kepolisian.

Sebelumnya Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi ulang kecelakaan yang melibatkan MHA, seorang mahasiswa UI dan seorang pensiunan polisi, EBS di Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Kecelakaan itu sendiri terjadi pada 6 Oktober 2022.
 
Rekonstruksi ulang pada ini dilakukan sebagai komitmen Polda Metro Jaya atas hasil asistensi dan konsultasi serta diskusi dengan sejumlah pihak.

Baca juga: Polda Metro Jaya lakukan rekonstruksi ulang kecelakaan mahasiswa UI

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023