Kiev (ANTARA) - Puluhan pejabat tinggi Uni Eropa (UE) mengunjungi Kiev pada Kamis untuk menjanjikan bantuan militer, keuangan dan politik serta menunjukkan dukungan untuk Ukraina sebelum peringatan satu tahun invasi Rusia.

"Senang bisa kembali ke Kiev, ini keempat kalinya saya sejak invasi Rusia. Kali ini, dengan tim komisaris saya," cuit Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di Twitter.

Para anggota Komisi Eropa dijadwalkan bertemu pejabat Pemerintah Ukraina pada Kamis. Kemudian, pada Jumat, Presiden Dewan Eropa Charles Michel akan bertemu Presiden Volodymyr Zelenskiy.

Pertemuan itu menindaklanjuti janji Barat mengirim persenjataan ke Ukraina untuk melawan serangan Rusia. Moskow mengkritik janji itu, mengatakan pengiriman senjata baru akan menambah konflik, tetapi tidak mengubah arahnya.

Para pejabat UE mengatakan diskusi tersebut akan mencakup tentang lebih banyak bantuan untuk Ukraina dalam bentuk senjata dan kas serta akses untuk produk Ukraina ke pasar UE.

Diskusi akan bantuan untuk Kiev juga mencakup kebutuhan energi, sanksi terhadap Rusia, penuntutan pimpinan Rusia atas perang, dan memperluas zona panggilan seluler tanpa roaming ke Ukraina.

"Ini adalah sinyal yang sangat kuat bahwa kita berada di Kiev selama perang. Ini adalah sinyal bagi rakyat Ukraina, ke Rusia, dan bagi dunia," kata seorang pejabat senior Uni Eropa.

Diplomat top UE Josep Borrell mengungkapkan penggandaan jumlah pasukan Ukraina yang akan dilatih oleh UE tahun ini menjadi 30 ribu.

Borrell juga mengumumkan bantuan sebesar 25 juta euro, atau sekitar 408 miliar rupiah, untuk membersihkan ranjau dari daerah yang berhasil direbut kembali oleh Ukraina.

"Eropa berdiri bersama dengan Ukraina sejak hari pertama, dan akan tetap berdiri bersama untuk menang dan membangun kembali," tulis Borrell di Twitter, yang mengatakan dia telah bertemu Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal.

UE juga telah mengalokasikan hampir 60 miliar euro untuk membantu Ukraina, yang meliputi 12 miliar euro untuk dukungan militer dan 18 miliar euro untuk bantuan menjalankan negara itu pada 2023.

Sumber: Reuters
Baca juga: Polandia akan minta dukungan EU untuk kirim tank Leopard ke Ukraina
Baca juga: China dukung Uni Eropa mediasi konflik Ukraina
Baca juga: Media: EU akan latih 15.000 tentara Ukraina

Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023