Secara total disbursement, Bank Aladin telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp3,5 triliun dalam kurun waktu kurang dari setahun beroperasi
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Aladin Syariah Tbk membukukan pembiayaan lebih dari Rp1,3 triliun pada akhir tahun 2022, naik enam kali lipat dibandingkan dengan posisi pembiayaan di akhir kuartal II tahun 2022 sebesar Rp199 miliar.

"Secara total disbursement, Bank Aladin telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp3,5 triliun dalam kurun waktu kurang dari setahun beroperasi," kata Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

Dyota mengatakan Bank Aladin mempunyai lebih dari 1,7 juta nasabah sejak peluncuran aplikasi di awal 2022 yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Dari sisi penghimpunan dana, bank tersebut memperoleh lebih dari Rp750 miliar.

Bank Aladin melakukan pemenuhan modal inti melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) di semester I 2022 dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) di semester II 2022. Dari aksi tersebut, bank memperoleh penggalangan dana dengan nilai emisi lebih Rp2,1 Triliun.

Bank tersebut juga fokus merealisasikan dan menjalankan eksekusi kemitraan dengan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart), termasuk dalam penyaluran pembiayaan yang mayoritas disalurkan kepada ekosistem Alfamart.

Kualitas pembiayaan bank juga lancar yang ditunjukkan dengan Non-Performing Financing (NPF) yang saat ini nol persen. Itu dikarenakan bank berfokus melakukan penyaluran pembiayaan yang mayoritas disalurkan kepada ekosistem Alfamart dan para mitra sehingga risiko yang dihadapi oleh bank menjadi terukur.

Pada 2023, Bank Aladin siap memberikan berbagai terobosan baru sebagai bank digital yang mengedepankan prinsip syariah di Indonesia dan meneruskan kolaborasi bersama mitra strategis, baik dari sisi akuisisi maupun retensi nasabah.

Bank tersebut juga akan meningkatkan kualitas layanan yang memudahkan masyarakat Indonesia dalam melakukan perencanaan keuangan dan bertransaksi sehari-hari seperti pembayaran atau pembelian, sekaligus meningkatkan konektivitas mitra dan perluasan fitur-fitur aplikasinya.

"Kami akan terus berkomitmen untuk memberikan solusi kepada nasabah dan masyarakat guna meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui penyediaan produk dan fitur dengan mengedepankan prinsip syariah dan tata kelola yang baik," ujarnya.


Baca juga: Bank Jago yakin prospek industri syariah RI cerah pada tahun ini
Baca juga: Laba bersih BSI tumbuh 40,68 persen pada 2022 jadi Rp4,26 triliun
Baca juga: Bank Jatim berencana akuisisi 15 persen saham Bank NTB Syariah

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023