Aksi nyata dari kolaborasi kerja sama yang dilakukan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan tinggi kelautan dan perikanan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) memperkuat jejaring kerja sama internasional untuk tingkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sektor kelautan dan perikanan.

Upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui kegiatan International Collaboration: Students Industry Networking.

“Saya sangat senang dan mendukung dengan adanya kegiatan seperti ini. Pengalaman dari para pakar industri maupun praktisi perikanan, sangat kita perlukan,” kata Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Bambang Suprakto lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut Bambang, hal itu dibutuhkan untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan hanya kepada para dosen dan taruna di Politeknik Ahli Usaha Perikanan, tetapi juga kepada seluruh dosen dan taruna satuan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan, khususnya di lingkup KKP.

Kegiatan itu merupakan sebuah ajang penguatan jejaring kerja sama internasional Triple Helix Collaboration yaitu universitas, bisnis, pemerintah dengan menghadirkan narasumber internasional dari dunia industri kelautan dan perikanan.

Tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada para taruna, guru, dan dosen di seluruh satuan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan.

Bambang menyampaikan, kegiatan perdana International Collaboration: Students Industry Networking dilaksanakan di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) atau Ocean Institute of Indonesia (OII) Kampus Jakarta, secara hybrid, yang rencananya dilaksanakan setiap bulan.

Dengan demikian, diharapkan kompetensi lulusan yang dihasilkan betul-betul siap kerja sesuai dengan kebutuhan Industri yang ada.

“Aksi nyata dari kolaborasi kerja sama yang dilakukan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan tinggi kelautan dan perikanan dalam mendukung dan mewujudkan transformasi pendidikan kelautan dan perikanan menuju Ocean Institut of Indonesia untuk SDM unggul dan bertalenta global,” pungkas Bambang.

Sementara itu Direktur Politeknik AUP Muhammad Hery Riyadi Alauddin pada welcome speech mengatakan, inisiasi International Collaboration: Students Industry Networking sebagai bagian penting dari penguatan penyelenggaraan pendidikan vokasi berbasis industri yang selanjutnya akan dikuatkan dalam komitmen bersama dengan industri, berupa penelitian bersama, praktik kerja industri, dan rekrutmen lulusan.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari India Dr Rajeev Jha, Strategic Coordinator PT Central Proteina Prima Tbk (Charoen Phokphand).

Menurut Rajeev, lembaganya selalu fokus tidak hanya untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan aman, tetapi juga memastikan keberlanjutan operasi dan ketahanan lingkungan di sekitarnya.

Ia menambahkan, bagian terpenting dalam menghasilkan suatu produk adalah fokus pada kualitas dan keamanan.

Selain itu, pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan Reference Letter for Collaboration antara Politeknik AUP dengan PT. Central Proteina Prima. Ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi pendidikan, penelitian bersama, pengabdian masyarakat, magang industri, dan penyerapan lulusan.


Baca juga: Menteri: 60 persen alumni Sekolah Perikanan Tegal diterima luar negeri
Baca juga: KKP siapkan SDM unggul selaras kebutuhan industri kelautan perikanan
Baca juga: Peringati HUT ke-22, KKP latih 10.000 SDM sektor kelautan perikanan


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023