Jadi prosesnya itu DUDI menyampaikan kepada kita dan butuh tenaga kerjanya apa, kualifikasi, dan spesifikasinya gimana, dibutuhkan berapa orangnya. Nah nanti kita fasilitasi program pelatihannya
Bandung (ANTARA) - Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung mencatat sebanyak 50,34 persen peserta pelatihan di tempat tersebut terserap ke dunia kerja atau industri.

Koordinator Pemberdayaan dan Peningkatan Produktivitas BBPVP Bandung Susanto mengatakan angka itu didapat berdasarkan data pada tahun 2022. Pada tahun tersebut, kata dia, ada sebanyak 2.236 peserta yang mengikuti pelatihan di BBPVP Bandung.

"Dari sisi penyerapan, memang angkanya itu lumayan signifikan di tahun 2022, itu sebesar 50,34 persen. Jadi itu sudah ditempatkan," kata Susanto di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Menurutnya, penyerapan tenaga kerja itu antara lain disebabkan banyaknya Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang bekerja sama menggelar pelatihan suatu keahlian sesuai dengan kebutuhan.

"Jadi prosesnya itu DUDI menyampaikan kepada kita dan butuh tenaga kerjanya apa, kualifikasi, dan spesifikasinya gimana, dibutuhkan berapa orangnya. Nah nanti kita fasilitasi program pelatihannya," kata Susanto.

Baca juga: Kemenperin gandeng pemda dan pelaku industri gelar pelatihan vokasi

Sehingga, kata dia, warga yang mengikuti pelatihan itu bisa langsung terserap oleh DUDI yang telah bekerja sama dengan BBPVP. 

Angka penyerapan tenaga kerja dari peserta BBPVP pada tahun 2022 itu, lanjut dia, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada masa pandemi COVID-19, menurutnya, angka penyerapan tenaga kerja lebih rendah.

Pada tahun 2020 hanya 15,46 persen peserta yang terserap industri dari 621 peserta pelatihan, kemudian di tahun 2021 sebesar 36,6 persen peserta terserap industri dari 377 peserta pelatihan.

"Memang di tahun 2022 iklim usahanya sudah bagus, sehingga 50 persen itu masuk," katanya.

Secara umum dia menjelaskan ada lima vokasi pelatihan yang digelar oleh BBPVP Bandung yakni pelatihan otomotif, teknik manufaktur, refrigerasi, teknologi informasi dan komunikasi, dan industri kreatif.

Menurutnya, pelatihan di tempatnya itu memiliki durasi yang beragam, mulai dari satu bulan hingga dua bulan atau lebih. Pihaknya selalu melakukan audiensi secara berkala ke berbagai pihak, khususnya industri, untuk menyiapkan pelatihan vokasi sesuai yang dibutuhkan dunia kerja.

"Makanya kita pastikan bahwa setelah mereka menyelesaikan program itu mempunyai kapasitas kompetensi yang memadai sesuai dengan tujuan program," kata Susanto.

Baca juga: Menko PMK tekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan vokasi
Baca juga: Airlangga: Jaga kualitas bonus demografi lewat pelatihan vokasi

 
 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023