Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh mengenalkan kondisi ekosistem pegunungan Seulawah Aceh melalui pameran keliling museum digital sebagai media untuk mengedukasi masyarakat Aceh tentang pemanfaatan lingkungan.

"Museum digital ini kita buat atas dasar kepedulian dengan kondisi Seulawah di Aceh Besar ini, mulai dari masalah lingkungan, sosial ekonomi dan bencana," kata Koordinator Pameran Keliling Museum Digital Seulawah Dr Sylvia Agustina, di Banda Aceh, Sabtu.

Pameran keliling Museum Digital Gunung Seulawah yang dilaksanakan perdana pada 4-5 Februari 2023 di Plaza Aceh tersebut terselenggara berkat kerja sama USK Unggul bersama Kedai Reka dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dalam museum digital tersebut, mereka menampilkan tentang gunung berapi Seulawah, sejarah bangunan yang ada di sana, Pesawat RI, illegal logging, pembagian batas administrasi, lingkungan, satwa dan potensi lainnya.

Semua informasi tersebut kemudian dimasukkan dalam bentuk infografis, desain Seulawah melalui virtual reality dan virtual reality 360. Lalu juga menggambarkan pengembangan karakter masyarakat di sana, film dokumenter dan pembuatan komik.

Sylvia mengatakan, pemeran tersebut merupakan cara mereka memberikan edukasi kepada masyarakat dengan pendekatan dan kajian yang berbeda.

Hasil museum digital ini, kata dia, didapatkan setelah dilaksanakan pendampingan masyarakat dan penelitian lapangan selama sebulan lamanya di dua kecamatan di Kabupaten Aceh Besar.

"Ini tentang edukasi Seulawah dan advokasi. Kalau misalnya banyak yang peduli maka dilakukan perbaikan dan pengembangan kawasan wisata di sana. Apalagi sejauh ini masih banyak yang belum tahu kalau Seulawah itu adalah gunung api," ujar Sylvia.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa program MBKM yang ikut dalam penelitian Dina Oktaviana mengatakan bahwa mereka sebelumnya melakukan kajian lapangan ke dua desa di Kecamatan Seulimeum dan tiga desa di Kecamatan Lembah Seulawah.

"Di sana kami mengembangkan beberapa jurnal yang kami hasilkan per individu mahasiswa. Kemudian kami masukan ke program infografis, virtual reality, pengembangan karakter yang ada di Seulawah seperti yang ditampilkan ini," demikian Dina Oktaviana.

Baca juga: Kabupaten OKU miliki museum purbakala terbesar di Sumatera
Baca juga: Rumah legendaris basket ToniWen di Bangka dijadikan museum

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023