Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengatakan pentingnya akselerasi digitalisasi untuk penguatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia ke depan termasuk teknologi mendeteksi kehalalan suatu produk (halal traceability).

"Halal traceability dengan menggunakan teknologi block chain dari hulu ke hilir ini bisa dilacak sumber kehalalan dari sebuah produk," kata Deputi Gubernur BI Juda Agung dalam Forum Sharia Economic and Financial Outlook (Shefo) 2023 yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin.

Juda menuturkan deteksi kehalalan produk akan bermanfaat untuk mendukung proses sertifikasi halal dan meningkatkan daya saing produk halal untuk tujuan ekspor.

"Tentu saja ini sangat penting terutama ketika kita sertifikasi dan juga untuk ekspor keluar negeri, halal traceability ini menjadi syarat penting," ujarnya.

Selain dari sisi penggunaan digital, ia mengatakan penguatan teknologi digital juga penting dilakukan di dalam pembiayaan dan keuangan syariah.

Digitalisasi juga dapat meningkatkan optimalisasi pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ZISWAF).

"Ini juga menjadi sebuah keniscayaan sekarang ini dengan adanya digitalisasi keuangan, maka digitalisasi keuangan syariah juga menjadi penting termasuk juga untuk digitalisasi di bidang keuangan sosial, wakaf dan sebagainya yang sekarang memang cukup marak berkembang," ujarnya.

Di samping itu, Juda menuturkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga perlu dilakukan melalui penguatan gaya hidup (lifestyle) halal melalui optimalisasi peran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

Pada 2023 peran ISEF sebagai integrator strategis untuk kegiatan pembinaan dan pencocokan bisnis maupun identifikasi peluang perdagangan dan investasi akan terus diperkuat sehingga mampu mendorong sektor ekonomi dan keuangan syariah tampil sebagai kontributor signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

ISEF merupakan acara tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia yang menjadi wadah integrasi berbagai kegiatan di sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Demikian juga dengan acara International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) pada 2023 yang akan lebih ditingkatkan dari sebelumnya, dan diharapkan dapat menjadi modest fashion rujukan dunia.

"Bahkan pre-IN2MOTION Festivalnya juga akan diselenggarakan di berbagai kesempatan sehingga kita harapkan Indonesia benar-benar menjadi kiblat dari modest fashion dunia. Kita punya ambisi IN2MOTION menjadi fashion event terkemuka seperti New York atau Paris Fashion Week," ujarnya.

Tahun 2022 merupakan penyelenggaraan IN2MOTIONFEST yang pertama, dengan mengusung tema Local Product, Global Look, yang menampilkan karya-karya desainer Indonesia melalui pameran dan peragaan busana (fashion show).

Kegiatan tersebut diharapkan dapat memperkuat branding modest fashion Indonesia, melahirkan desainer dan merek (brand) yang dikenal dan berdaya saing global, serta meningkatkan kapasitas para pelaku usaha baik di tingkat nasional maupun internasional.

Para pelaku usaha di dalamnya tetap mempertimbangkan aspek keberlanjutan dengan memperhatikan seluruh rantai pasok dan siklus garmen, mulai dari sumber bahan baku, teknik atau metode produksi, etika kerja, hingga pengelolaan limbah lingkungan.

IN2MOTIONFEST 2022 diikuti oleh 163 desainer fesyen dan aksesoris, dengan 17 pagelaran peragaan busana yang menampilkan lebih dari 1.256 looks, dengan berbagai kategori produk di antaranya ready to wear, deluxe streetwear, office wear, cocktail wear, dan syar’i evening wear.

Baca juga: BI akselerasi digitalisasi sistem pembayaran

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023