Jakarta (ANTARA) - Dinas Bina Marga DKI Jakarta menganggarkan sekitar Rp15 miliar untuk pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Kebayoran Lama guna mengakomodasi mobilitas masyarakat bukan penumpang angkutan umum.

“Selesai ditargetkan November tahun ini dan ini lagi proses perencanaan,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan, rencana pembangunan JPO itu sudah dirancang sejak pembangunan Skywalk Kebayoran Lama.

Pembangunan Skywalk Kebayoran Lama dilaksanakan sejak Maret hingga selesai konstruksi pada November 2022.

Karena itu, rencana membangun JPO tersebut bukan karena keluhan pengguna jasa transportasi umum terkait dipungut biaya ketika menggunakan skywalk.

“Sebetulnya dulu itu kami kan mau mengintegrasikan antarskywalk dengan JPO namun karena desainnya itu di sana pembebasan agak sulit, akhirnya kami pecah, yang penting skywalk dulu,” katanya.

Baca juga: DKI minta TransJakarta siagakan petugas di Skywalk Kebayoran Lama
Baca juga: DKI rancang pembangunan JPO dekat Skywalk Kebayoran Lama

Rencananya, JPO itu memiliki panjang sekitar 30 meter yang dialokasikan dari APBD 2023. JPO itu dibangun di dekat Halte Pasar Kebayoran Lama yang menghubungkan Koridor Delapan dan berjarak sekitar 180 meter serta berada dekat kawasan permukiman padat.

Hari juga memastikan tidak ada pembebasan lahan untuk membangun JPO tersebut. “Sekarang tidak ada pembebasan lahan. Saya sudah petakan untuk konstruksi bawah maupun ramp, sudah bebas di sana,” katanya.

Ia juga memastikan keberadaan JPO tidak tumpang tindih dengan Skywalk Kebayoran Lama karena jembatan itu digunakan untuk masyarakat umum menyeberang.

Nantinya, masyarakat akan lebih aman menyeberang termasuk menuju Stasiun KA Kebayoran Lama karena lalu lintas di bawahnya padat dan kontur jalan yang menikung.
 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023