Pada acara seremoni di kantor Asosiasi Sepak bola Argentina (AFA), para pejabat dari keempat negara itu melakukan pertemuan dengan Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) Alejandro Dominguez, yang mengatakan dirinya berharap FIFA dapat memperlihatkan sikap yang baik kepada regionalnya dan mengizinkan mereka menyelenggarakan turnamen tersebut.
"Piala Dunia 2030 bukan sekedar Piala Dunia biasa, ajang itu layak menerima perayaan dengan peringatan 100 tahun," kata Dominguez, seperti dikutip Reuters.
"Kami yakin FIFA memiliki kewajiban untuk menghormati kenangan yang ada, dan memiliki kepercayaan dalam kehebatan dan terselenggaranya Piala Dunia pertama," tambahnya.
Baca juga: Empat negara Amerika Latin ajukan tuan rumah bersama Piala Dunia 2030
Presiden AFA Claudio Tapia menambahi, "Sebagai juara dunia, kami mengirim pesan yang merupakan impian semua warga Amerika Selatan. Bukan hanya perayaan 100 tahun edisi pertama, namun karena hasrat di mana kami begitu dekat dengan sepak bola."
Presiden Argentina Alberto Fernandez sempat mencuit di akun Twitter resminya yang mengatakan bahwa Bolivia akan meminta untuk dapat bergabung dalam "impian ini."
Esta candidatura es de todo el continente. Por eso, me gustaría y voy a proponer que nuestro país hermano #Bolivia sea parte de este sueño.Setelah edisi pertama di Uruguay, Argentina menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 1978 dan Chile pada 1962. Sedangkan Paraguay belum pernah menjadi tuan rumah ajang akbar tersebut.
— Alberto Fernández (@alferdez) February 7, 2023
Amerika Selatan akan bersaing dengan Spanyol-Portugal, serta kemungkinan tawaran tuan rumah bersama dari Maroko dan Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.
Baca juga: Amerika Selatan sodorkan warisan Pele-Maradona untuk Piala Dunia 2030
Baca juga: CONMEBOL hadiahi Argentina 10 juta dolar dan Piala Dunia 2030
Baca juga: Spanyol-Portugal resmi ajukan diri jadi tuan rumah Piala Dunia 2030
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023