Moskow (ANTARA) - Rubel melemah pada awal perdagangan Rabu, meluncur ke level terendah satu bulan terhadap dolar menjelang dua lelang obligasi pemerintah OFZ, dengan penjualan mata uang asing pemerintah menahan mata uang Rusia kembali dari penurunan yang lebih dramatis.

Pada pukul 07.39 GMT, rubel melemah 0,6 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 71,59, nilai terlemah sejak 9 Januari. Rubel juga kehilangan 1,0 persen untuk diperdagangkan pada 76,77 versus euro dan merosot 0,7 persen terhadap yuan menjadi 10,53.

"Meskipun pengenalan batas atas harga pada produk minyak Rusia, potensi pelemahan tajam rubel dibatasi oleh aktivitas pemerintah di pasar valuta asing," kata Egor Zhilnikov dari Promsvyazbank, dikutip dari Reuters. Dia memperkirakan rubel diperdagangkan pada kisaran 70,5-71,5 terhadap dolar pada Rabu.

Rusia sekarang menjual mata uang asing senilai 8,9 miliar rubel (124,48 juta dolar AS) per hari, mengimbangi pendapatan minyak dan gas yang lebih rendah, turun 46,4 persen tahun ke tahun pada Januari.

Pendapatan energi yang merosot dan melonjaknya pengeluaran mendorong anggaran federal Rusia menjadi defisit sekitar 25 miliar dolar AS pada Januari, karena sanksi dan biaya operasi militer Moskow di Ukraina membebani perekonomian.

Bank Sentral Russia mengumpulkan rekor 74 miliar dolar AS pada lelang deposito pada Selasa (7/2/2023) dari sektor perbankan yang dibanjiri kelebihan likuiditas, yang menurut para analis dapat semakin membatasi ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter.

Bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utamanya di 7,5 persen pada Jumat (10/2/2023), tetapi akan memberikan sinyal yang lebih hawkish ke pasar karena risiko inflasi menjadi lebih jelas.

"Sayangnya, tidak ada tesis bahwa suku bunga akan diturunkan. Alasannya adalah situasi inflasi terlihat tidak dapat diprediksi untuk saat ini," Anatoly Aksakov, kepala komite keuangan di majelis rendah parlemen Rusia, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar parlemen Rusia.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,2 persen menjadi 83,8 dolar AS per barel.

Indeks saham Rusia beragam. Indeks RTS berdenominasi dolar tergelincir 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.002,0 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,5 persen lebih tinggi pada 2.277,8 poin, sedikit di bawah level tertinggi hampir lima bulan pada Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Rubel jatuh ke terendah 1 bulan, Rusia genjot penjualan valas
Baca juga: Rubel Rusia pulih setelah dekati terendah satu bulan terhadap dolar
Baca juga: Rubel Rusia menguat terhadap dolar didukung kenaikan harga minyak

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023