..tidak mudah bagi Indonesia untuk memulai kembali perundingan di tengah suasana yang tidak kondusif.
Jakarta (ANTARA) - Indonesia dihadapkan tantangan untuk memulai kembali negosiasi pedoman tata perilaku (Code of Conduct/CC) terkait sengketa Laut China Selatan setelah terhenti dua tahun akibat pandemi COVID-19.

Menurut Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana dalam sebuah seminar di Jakarta, Rabu, tidak mudah bagi Indonesia untuk memulai kembali perundingan di tengah suasana yang tidak kondusif.

Pasalnya, China, yang mengklaim sebagian besar Laut China Selatan berada di bawah kedaulatannya, justru semakin agresif dari waktu ke waktu, salah satunya dengan melakukan reklamasi pulau yang membuat hubungan antara China dan beberapa negara anggota ASEAN semakin memanas.

“Selain itu, geopolitik persaingan antara AS dan sekutunya dengan China, serta negara anggota ASEAN yang tidak solid yang kemungkinan disebabkan oleh terafiliasi ke China atau AS,” kata Hikmahanto.

Penyelesaian sengketa Laut China Selatan, menurut Hikmahanto, juga bergantung dan sangat diwarnai oleh ketegangan antara AS dan China yang kian meningkat.

Selain China, setidaknya ada lima negara lain yang terlibat klaim atas perairan Laut China Selatan, yakni Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, serta Taiwan.

Akibat tindakan China yang makin agresif, Filipina pada awal bulan ini memberikan akses lebih luas kepada militer AS di empat pangkalan militer di negaranya.
Baca juga: Filipina berikan AS akses lebih luas ke pangkalan militer

Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan upaya menghalangi setiap langkah China menentang Taiwan.

Sementara itu, China, kata Hikmahanto, tidak mau berkompromi dan mundur dari klaim Sembilan Garis Putus mengingat kebutuhan sumber daya alam di Laut China Selatan sangat penting bagi eksistensi negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar itu.

ASEAN di bawah kepemimpinan Indonesia tahun ini bertekad untuk menyelesaikan proses negosiasi CoC Laut China Selata demi menjaga perairan kawasan sebagai tempat yang damai, terbebas dari konflik bersenjata dan nuklir.

Indonesia juga akan menjalankan proses negosiasi yang lebih intensif serta mencari strategi baru sehingga CoC bisa segera dituntaskan. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan putaran lanjutan CoC itu akan digelar pada Maret di Jakarta.

“Anggota ASEAN berkomitmen untuk menyelesaikan negosiasi CoC sesegera mungkin guna melahirkan CoC yang substantif, efektif dan dapat ditindaklanjuti," ujar Retno usai pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Jakarta, pekan lalu.

Baca juga: Indonesia siap gelar lebih banyak negosiasi CoC Laut China Selatan

Baca juga: Kemhan direkomendasikan tambah kapal selam di Laut China Selatan

Baca juga: Ladang minyak Laut China Selatan produksi 20 juta ton lebih pada 2022

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023