"Terus terang sejak 2019 dan tahun 2020 itu sempat mulai lah buat satu lagu. Terus tiba-tiba pandemi," kata Bemby Gusti dalam acara hearing session di Jakarta, Rabu.
Ia melanjutkan, album tersebut kembali digarap karena ajakan Ade Paloh usai vokalis serta gitaris band itu menonton dokumenter "The Beatles: Get Back" yang menggambarkan proses pembuatan album The Beatles bertajuk "Let It Be".
Baca juga: SORE tak punya formula untuk gaet pendengar muda
Rupanya, sang vokalis makin termotivasi usai menyaksikan perjalanan band legendaris tersebut.
"Tiba-tiba, ya langsung kita produktif lagi, buat lagu," kata Bemby.
Ade Paloh menambahkan, penggarapan "Quo Vadis, SORE?" juga terkendala oleh waktu saat album tersebut memasuki proses post-produksi.
"Waktu berkumpul untuk proses post-produksinya, itu paling lama. Banyak juga lah, kepusingan-kepusingan kita," kata Ade.
"Quo Vadis, SORE?" merupakan album penuh keempat SORE usai "Los Skut Leboys" yang rilis pada 2015. Ade mengatakan, album terbaru ini terdiri atas 15 lagu untuk versi CD dan 14 lagu untuk versi digital.
Adapun lagu-lagu yang termasuk dalam album tersebut antara lain "Maka Terjadilah Sekilas Kisah Murah", "Gardenia", hingga "Meraki"
Ade menjelaskan bahwa melalui album keempat tersebut, Ade mengatakan SORE ingin menyampaikan pesan mengenai kemanfaatan mereka selama berkarir di musik.
"Quo Vadis itu artinya 'where are you going? Mau kemana?' Lewat album ini, kita ingin menyampaikan pesan apa artinya kita dalam bermusik ini? Apakah akan membuat kita semakin lupa diri kita atau apakah kita semakin tahu manfaat yang kita sebarkan dan apakah itu juga bermanfaat bagi orang lain," ujar Ade.
Album "Quo Vadis, SORE?" segera rilis 10 Februari 2023.
Baca juga: Album keempat SORE "Quo Vadis, SORE?" rilis 10 Februari
Baca juga: Sore Band: Baru kali ini tampil di arena banyak alarm mobil
Baca juga: Rahasia SORE tampil konsisten
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
