Saya sangat bangga dan senang dengan kolaborasi dan kerja sama yang luar biasa ini.
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) bekerja sama untuk mengoptimalkan kapal "Floating Storage and Offloading" (FSO) Abherka yang merupakan salah satu tulang punggung energi nasional.

Sebelumnya, PIS dan PHE WMO menggelar "Kick Off Meeting Provision of FSO and Ship Management Services", di Surabaya, Rabu (8/2), untuk operasional FSO Abherka.

Direktur Niaga PIS Arief Sukmara dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan acara tersebut merupakan wujud sinergi di Pertamina Group untuk ketahanan energi nasional.

"Saya sangat bangga dan senang dengan kolaborasi dan kerja sama yang luar biasa ini. Proyek ini benar-benar merupakan bentuk sinergi yang menumbuhkan visi bersama untuk mewujudkan kembali kegagahan FSO Abherka di perairan dan turut menghantarkan energi bagi negeri kita tercinta," kata Arief.

Selain Arief, "kick off meeting" tersebut juga dihadiri oleh Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri, Direktur Utama PHE WMO Endro Hartanto, dan Senior Manager Perkapalan dan Transportasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Hendratmi Susilowati.

Kapal Abherka dibangun pada 1985 berkapasitas hingga 600 ribu barel dan diresmikan pertama kali menjadi FSO pada 2012. Abherka telah melewati 10 tahun masa kerja melayani kebutuhan PT PHE WMO.

"Kami sampaikan terima kasih kepada PHE WMO dimana telah mempercayai PIS dan menunjuk kami sebagai pemenang dalam kegiatan tender 'Provision of FSO and Ship Management Services'. Tak lupa kami juga sampaikan terima kasih bagi SKK Migas yang telah memberikan 'technical and operational perspective' dalam kegiatan project," ujar Arief.

Direktur PHE WMO Endro Hartanto mengatakan kerja sama tersebut sangat berarti bagi perusahaan, karena keberadaan FSO Abherka cukup penting dalam mendukung kegiatan produksi dan "lifting".

"Terima kasih kepada PIS, kerja sama ini sudah memberikan kontribusi terhadap angka sinergi Pertamina Group," ujar Endro pula.

"Adapun yang menjadi prioritas utama di setiap kegiatan adalah untuk selalu menerapkan 'HSSE Golden Rules' oleh seluruh insan Pertamina dan mewujudkan aspek pengelolaan 'good corporate governance' (GCG) dari setiap pekerjaan dan administrasinya, insya Allah kerja sama ini bisa berjalan lancar," katanya menambahkan.

Senior Manager Perkapalan dan Transportasi SKK Migas Hendratmi Susilowati mengapresiasi atas kelancaran proses pengadaan kapal FSO Abherka yang berjalan lancar.

Ia menekankan seluruh kegiatan di sektor industri hulu migas menekankan tiga target dalam rencana strategis SKK Migas, yakni tercapainya produksi 1 juta barel minyak per hari, peningkatan "multiplier effect", dan memastikan keberlanjutan lingkungan (ensuring environmental sustainability).

Seiring dengan kebutuhan untuk mendukung ketahanan energi nasional, ia mengharapkan Pertamina Group ke depannya bisa memiliki armada "Floating Production Storage and Offloading" (FPSO).

"Saat ini, kami mengelola sebanyak 20 FPSO dan FSO. Untuk Pertamina, saat ini sudah memiliki FSO dan kami harap ke depannya bisa juga memiliki armada FPSO dan angkutan LNG," kata dia lagi.
Baca juga: Pertamina International Shipping buka kantor di Dubai
Baca juga: Pertamina Shipping miliki kapal tanker gas terbesar di dunia

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023