Jakarta (ANTARA) -
Boy Rafli Amar secara resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) periode 2023-2027 ditandai dengan menyerahkan berkas persyaratan kepada Tim Penjaringan dan Penyaringan di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Kamis.
 
Boy berharap pemilihan bakal calon ketua PB PGI ini berjalan demokratis dan menjunjung tinggi sportivitas, menjaga fairplay, sehingga persatuan dan kesatuan dapat terjaga.
 
“Saya dan tim datang untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum PB PGI baru. Saya berharap dengan kelengkapan dokumen yang kami serahkan bisa lolos verifikasi dan bisa menjadi calon ketua umum di Munas PB PGI pada 20-21 Februari nanti, dan selanjutnya mendapat dukungan dari para pemilik suara,” kata Boy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
 
Boy yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sangat ingin memberikan kontribusi besar untuk mendukung perkembangan prestasi olahraga golf di Indonesia.

Baca juga: Menpora harap pengurus baru PB PGI dapat tingkatkan pembinaan atlet

Menurutnya, salah satu tugas besar ketua umum PB PGI yang baru adalah menyelenggarakan pola pembinaan yang berkelanjutan. Harus ada iklim kompetitif yang sehat di antara para altet.
 
“Pembinaan harus dilakukan sejak anak-anak. Harus ada upaya pengenalan olahraga golf kepada anak-anak dan remaja, sehingga bisa menarik minat mereka untuk bermain golf. Harus dilakukan agar anak-anak muda mau berprestasi. Untuk itu semua perlu adanya dukungan sumber daya, sarana, dana, pelatih yang bagus, dan pengetahuan yang cukup agar sebagai atlet mereka dapat berkembang secara benar,” kata Boy yang sudah mulai mengenal olahraga golf sejak 1997.
 
Tidak hanya pegolf putra, Boy dan tim akan berupaya agar makin banyak perempuan yang tertarik bermain golf dan bisa berprestasi di level internasional.
 
Tantangan besar lain, ketua umum PGI harus berupaya membangun kolaborasi yang solid dengan semua stakeholder golf. PGI tidak dapat bekerja sendiri, tapi harus bekerja sama dengan organisasi golf lainnya, termasuk dengan Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI), lapangan golf, dan bidang lain di industri golf.
 
“Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Misi saya untuk persatuan. Kalau kita bersatu, misi kita akan tercapai untuk mencapai prestasi yang besar. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” kata Boy.

Baca juga: PGI apresiasi semangat peserta International Junior Golf Championship
 
Menurutnya, industri golf juga mempunyai peran penting dalam mendukung pembangunan negara. Lapangan golf dapat menampung banyak pekerja, antara lain kedi. Satu lapangan golf minimal bisa menampung 300 kedi. Oleh karena perlu adanya kerja sama antara PGI dengan asosiasi industri golf.
 
Dari sisi prestasi, menurut Boy Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan Thailand. Jumlah atlet yang bisa ikut berkompetisi di turnamen prestasi masih sedikit. Sementara di Thailand jumlahnya sudah mencapai ribuan, sehingga mereka lebih kompetitif.
 
“Jumlah pemain kita banyak hanya dalam konteks hobi. Padahal jumlah penduduk kita ada sekitar 270 juta penduduk, Thailand hanya sekitar sepertiganya,” kata Boy yang pernah menjabat sebagai Humas Polri.
 
Bila olahraga golf berkembang, maka akan memberikan banyak efek positif untuk bangsa. Tidak hanya untuk peningkatan prestasi, tapi memberikan manfaat besar untuk pembangunan.
 
Salah satu program yang akan dijalankan adalah membuat kompetisi golf berdasarkan wilayah. Misalnya area Sumatera ada liga tersendiri, begitu juga dengan daerah-daerah lainnya.
 
Para juara dari daerah-daerah tersebut nantinya bertanding dalam kejuaraan nasional. Hal ini dilakukan agar para atlet tidak mengeluarkan biaya terlalu mahal, selain itu juga kompetisi akan hidup di daerah-daerah.
 
Pada Jumat (3/2), tim suksesnya sudah menemui Tim Penjaringan dan Penyaringan. Saat itu dirinya tidak bisa hadir karena sedang menjalankan dinas ke luar negeri. Kedatangannya kali ini sebagai bentuk komitmen terhadap keinginannya untuk menjadi ketua umum PB PGI yang baru.
 
Munas PB PGI pada 20-21 Februari nanti memiliki agenda utama pemilihan ketua umum baru untuk menggantikan Murdaya Widyawimarta Po.
 
Sesuai AD/ART PB PGI Murdaya Po tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum PGI karena telah dua periode menjabat posisi tersebut.
 
Selain Boy Rafli, bakal calon lainnya yang mendaftar adalah Ahmad Sahroni dan Japto Soerjosoemarno.

Baca juga: PB PGI cari nakhoda baru pengganti Murdaya Po

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023