Los Angeles (ANTARA) - Raksasa hiburan Amerika Serikat (AS), The Walt Disney Company, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.000 karyawannya secara global.

Angka PHK tersebut mewakili sekitar 3,2 persen dari total 220.000 karyawan Disney di seluruh dunia.

CEO Disney Bob Iger, Rabu (8/2), mengatakan Pperusahaan itu menargetkan penghematan biaya sebesar 5,5 miliar dolar AS, termasuk penghematan konten sebesar 3 miliar dolar AS.

Dalam earnings call pertamanya sejak kembali ke perusahaan tersebut, Iger mengungkapkan reorganisasi akan menghasilkan pendekatan yang lebih hemat biaya, terkoordinasi, dan efisien bagi operasi perusahaan.

Perusahaan berjuluk "The Mouse House" itu menjadi yang terbaru dalam daftar perusahaan besar AS yang telah mengumumkan PHK massal dalam beberapa bulan terakhir.

Rabu, Disney melaporkan pendapatan 23,51 miliar dolar AS untuk kuartal pertama di tahun fiskal 2023 atau naik 8 persen secara tahunan (yoy).

Laba per saham dilusian (diluted EPS) dari operasional yang berlanjut untuk kuartal tersebut meningkat menjadi 0,7 dolar AS dari 0,63 dolar AS pada kuartal tahun sebelumnya.

Angka tersebut tidak termasuk komponen-komponen tertentu, di mana laba per saham dilusian untuk kuartal tersebut turun menjadi 0,99 dolar AS dari 1,06 dolar AS pada kuartal tahun sebelumnya.

Disney melaporkan sebanyak 161,8 juta pelanggan berbayar Disney+ di seluruh dunia turun 2,4 juta pelanggan selama kuartal pertama. Itu menjadi penurunan pertama jumlah pelanggan Disney+ sejak peluncuran layanan streaming unggulan perusahaan itu pada 2019.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023