Beijing (ANTARA) - Konsumsi China pulih dengan cepat, dengan beberapa sektor hampir kembali ke level prapandemi.

Rebound yang kuat mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk mengeluarkan lebih banyak kebijakan, yang menurut para pakar akan mengembangkan momentum pertumbuhan dan melepaskan lebih lanjut potensi konsumsi.

Pemulihan berjalan dengan maksimal

Pariwisata domestik menjadi salah satu sektor yang memimpin dalam rebound. Saat masa liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek selama sepekan di China yang berakhir pada 27 Januari, sekitar 308 juta perjalanan domestik telah dilakukan, naik 23,1 persen dari musim liburan Festival Musim Semi tahun lalu, menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China.

Angka tersebut telah pulih ke 88,6 persen dari level pada 2019.

Sejumlah industri lainnya seperti retail dan jasa boga juga berkembang pesat. Pendapatan gabungan dari bisnis-bisnis utama di sektor retail dan jasa boga naik 6,8 persen dibanding musim liburan Festival Musim Semi sebelumnya, ungkap Kementerian Perdagangan China.

Selama musim liburan Festival Musim Semi tahun ini, industri perfilman China melaporkan pendapatan kotor tertinggi keduanya untuk musim liburan tersebut sampai saat ini, meraup total pendapatan sebesar hampir 6,76 miliar yuan (1 yuan = Rp2.228), menurut data dari Administrasi Perfilman China.

"Selama Festival Musim Semi tahun ini, kita telah melihat kembalinya ledakan aktivitas konsumsi, dengan pengeluaran di sektor pariwisata lintas provinsi, jasa boga, dan perfilman meningkat pesat," sebut Wang Yun, seorang peneliti dari Akademi Riset Ekonomi Makro China.

Tanda-tanda yang menjanjikan seperti itu telah memastikan awal yang baik untuk pertumbuhan ekonomi selama setahun penuh, tambah Wang.

Lebih banyak dukungan kebijakan 

Mendorong konsumsi merupakan aspek utama dalam agenda kebijakan China untuk tahun ini, sebagaimana Konferensi Pekerjaan Ekonomi Sentral (Central Economic Work Conference) tahunan yang digelar pada pertengahan Desember tahun lalu menyebutkan bahwa China akan memprioritaskan pemulihan dan ekspansi konsumsi.

Pertemuan eksekutif Dewan Negara China yang diadakan pada akhir Januari lalu juga mendesak pengambilan langkah-langkah secara tepat waktu untuk mendorong pemulihan konsumsi yang lebih cepat sebagai kekuatan pendorong ekonomi utama.

Didorong oleh prospek positif ini, pemerintah daerah terus bekerja untuk meluncurkan serangkaian kebijakan prokonsumsi yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan di bidang-bidang tertentu.

Sebagian wilayah di Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China telah memperkenalkan sejumlah kebijakan untuk menyubsidi pembelian kendaraan penumpang baru dengan harga yang berada di kisaran tertentu.

Shanghai, yang merupakan pusat keuangan China, telah mengumumkan bahwa pihaknya akan menawarkan subsidi satu kali sebesar 10 persen dengan nilai hingga 1.000 yuan kepada konsumen yang membeli peralatan rumah tangga ramah lingkungan dan pintar, sementara Provinsi Shaanxi di China barat laut akan mengembangkan sektor olahraga, perawatan kesehatan, perawatan warga lanjut usia (lansia) dan anak-anak, serta titik-titik pertumbuhan lainnya.

Insentif kebijakan lokal yang telah diajukan mendukung pelepasan permintaan yang sebelumnya tertekan, mengeksplorasi potensi permintaan, dan menciptakan permintaan baru, ujar Chen Lifen, seorang peneliti dari Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara China.

Para pakar yakin bahwa kunci untuk melahirkan mesin-mesin pertumbuhan baru adalah menyediakan suplai berkualitas tinggi.

Oleh karena itu, pejabat Kementerian Perdagangan China Xu Xingfeng mengatakan bahwa kementerian tersebut akan meluncurkan beberapa kebijakan baru yang menyoroti sejumlah sektor, seperti otomotif dan perabot rumah tangga, sesuai dengan situasi mereka, untuk mempercepat pemulihan konsumsi, demikian Xinhua.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023