Jayapura (ANTARA) - Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek mengatakan informasi yang beredar di masyarakat terkait gempa susulan di Jayapura tidak benar (hoax).

"Informasi gempa susulan itu tidak benar dan BMKG tidak pernah memberikan pernyataan tersebut," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Jumat.

Menurut Yustus, hingga kini belum ada teknologi yang mampu untuk memprediksi parameter gempa bumi, seperti lokasi, waktu, kedalaman dan magnitudo gempa bumi.

Baca juga: Pemkot Jayapura: 2.500 orang mengungsi pasca gempa 5,4 magnitudo

"Sehingga, kami mengimbau kepada masyarakat di wilayah Jayapura agar tetap tenang serta waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi susulan," ujarnya.

Ia meminta agar masyarakat dapat memastikan kondisi bangunan tempat tinggal kuat dan tahan gempa serta hindari beraktivitas di sekitar bangunan yang sudah rusak atau terlihat retakan akibat gempa bumi.

"Pastikan jalur evakuasi dari dalam rumah ke luar rumah tidak terdapat penghalang yang dapat mempersulit evakuasi saat terjadi gempa bumi," katanya.

Ia berharap masyarakat dapat membuat rencana kedaruratan untuk level keluarga, seperti menyiapkan tas siaga bencana yang berisi dokumen penting, obat-obatan, pakaian secukupnya dan makanan siap saji.

Baca juga: Hindari dampak gempa susulan, warga Kota Jayapura tidur di tenda

Baca juga: Gempa susulan M 5,4 akibatkan 1.955 Warga Kota Jayapura mengungsi


"Masyarakat yang tinggal di lereng-lereng agar mewaspadai kemungkinan longsor akibat gempa bumi," katanya.

Pada kesempatan itu, pihaknya meminta seluruh masyarakat di Jayapura bisa memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan di media sosial Balai Besar MKG Wilayah V melalui Instagram dan twitter @InfoBMKGPapua.

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023