Denpasar (ANTARA) - Menteri BUMN yang saat ini mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyambangi pendukung sepak bola di Bali untuk mengumpulkan aspirasi agar diwujudkan seandainya ia terpilih.

Dalam diskusi yang berlangsung di Denpasar, Sabtu, salah seorang perempuan yang mendukung klub sepak bola Bali United menyampaikan kepada Erick soal kekhawatiran keluarga apabila ia menonton pertandingan di stadion, sehingga ia meminta solusi agar kekhawatiran tersebut hilang.

"Pasti semuanya khawatir, karena ada ketakutan. Sepak bola harusnya membuat kita bahagia, tapi banyak terjadi kita kehilangan keluarga. Saya mau nanti kalau pendukung mau, kita punya program satu tahun bagaimana pendukung yang satu dan lainnya bisa saling menghormati," jawab Erick.

Dari aspirasi tersebut, Erick melihat bahwa ada yang salah dan harus diperbaiki melalui kesepakatan-kesepakatan, sehingga ke depan sepak bola tidak memecah belah bangsa.

"Ini perlu kesepakatan. Saya juga tidak menutup mata tidak semua pendukung punya rasa persaingan yang sangat tinggi. Bali saya rasa aman karena sekalian liburan dan nonton bola, tapi ada klub-klub yang punya sejarah pendukungnya memang sudah berbeda," tuturnya.

Maka dari itu, terkait pendukung sepak bola, Menteri BUMN itu berencana mengadakan sarasehan apabila dirinya terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.

Di sana, akan dibentuk kesepakatan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan para pendukung.

Aspirasi lainnya datang dari salah satu wasit yang berlatar belakang Asprov, di mana ia bercerita soal kesejahteraan wasit di Tanah Air yang honornya harus dipotong padahal nominalnya tak seberapa.

Menanggapi itu, Erick Thohir mengaku akan mengunjungi wasit ke rumahnya setelah dinyatakan terpilih sebagai Ketum PSSI.

"Pendapatan (wasit) sudah kecil, tapi masih disunat (dipotong). Kalau bisa ada program asuransi buat wasit," ujarnya.

Menurutnya, yang harus diperbaiki dalam tubuh PSSI adalah perputaran uang agar lebih transparan dan seimbang, sehingga bukan pengurus yang mencari uang disana apalagi memotong honor hingga mengatur pertandingan.

Dalam pertemuan yang diusung Tsamara Amany dan Pangeran Siahaan dalam komunitas B.E.D.A itu, Tsamara menambahkan bahwa kehadiran Erick di tengah-tengah pendukung sepak bola Bali menjadi contoh calon pemimpin yang mau mendengarkan aspirasi.

"Dari acara hari ini kita bisa belajar, pada akhirnya pemilihan ini adalah tentang mendengarkan pendukung dan komunitas sepak bola. Menurut saya ini penegasan bahwa Pak Erick sebagai caketum PSSI akan menjadi seorang ketua umum yang mendengarkan kita semua," kata dia.

Pangeran Siahaan menambahkan bahwa pendukung memang tidak secara langsung terlibat dalam pemilihan pada KLB 16 Februari 2023 nanti, namun aspirasinya tentu akan sampai ke pemegang hak.

"Memang suporter bukan pemilih, tapi yang memilih Asprov dan klub. Selama ini memang seolah-olah suporter tidak punya kuasa, namun apa yang sudah terjadi dalam sebulan terakhir menunjukkan aspirasi yang kuat dari suporter bisa mempengaruhi pengambil keputusan," ujarnya.

Baca juga: Erick Thohir tawarkan kesejahteraan wasit apabila jadi Ketum PSSI
Baca juga: Menpora: Iwan Bule sampai kapan pun jadi bagian sepak bola Indonesia

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023