Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong kesiapan warga desa wisata di wilayah Toba, Sumatera Utara melalui program sosialisasi Sadar Wisata 5.0 menjelang perhelatan internasional F1H2O Powerboat Lake.

Melalui Sosialisasi Sadar Wisata ini diharapkan para pelaku pariwisata dapat memanfaatkannya sebagai ajang untuk menunjukkan keindahan Danau Toba dan wilayah-wilayah yang ada di sekitarnya, kata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham dalam keterangannya pada Senin.

Kolaborasi juga diperlukan untuk memastikan kesiapan para pelaku wisata di wilayah sekitar Danau Toba sebagai tuan rumah dalam menyambut kedatangan wisatawan, katanya.

Baca juga: Kemenparekraf sosialisasi empat pesan utama pariwisata Indonesia

Martini yang akrab dipanggil Diah mengatakan balapan superboat kelas dunia F1H20 yang akan digelar pekan depan adalah kesempatan yang harus dioptimalkan.

"Kita manfaatkan peluangnya agar kita bisa menunjukkan tidak hanya kepada masyarakat Indonesia tapi juga ke masyarakat internasional, bahwa Toba punya tempat yang luar biasa, yang akan makin cantik bila dibarengi dengan SDM (sumber daya manusia) yang juga luar biasa," katanya.

Diah pun menekankan seluruh pihak harus menunjukkan kesiapan, terutama, terkait kebersihan, pelayanan, serta keamanan.

"Saya yakin kita bisa, karena kita bekerja sama, kolaborasi antar-stake holders, tidak hanya masyarakat tapi juga dari industri dan pemerintah akan bersama-sama menjaga destinasi pariwisata kita," kata dia melanjutkan.

Baca juga: Kemenparekraf tekankan urgensi penerapan CHSE di destinasi wisata

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi, menyampaikan ajakan yang sama kepada seluruh warga desa wisata untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang menghadiri perhelatan serta mendukung kesuksesan acara.

"Mari sukseskan event F1H2O yang merupakan event internasional, sehingga tidak hanya Danau Toba melainkan juga Balige menjadi tempat yang dikenal secara internasional. Kita sebagai tuan rumah, mari mempersiapkan diri dengan semangat," kata dia.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba, Rusti Hutapea mengatakan ada sejumlah hal penting dalam kepariwisataan, sesuai visi dan misi Toba unggul dan bersinar yakni hospitality atau pelayanan dalam menyambut tamu desa wisata, lalu kebersihan, keamanan, dan kenyamanan, sesuai visi dan misi Toba unggul dan bersinar. "Harus kita jaga bersama," kata dia.

Baca juga: Kemenparekraf gelar sosialisasi sadar wisata di Sleman

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara, Sasma Hamonangan Situmorang mengatakan, Sosialisasi Sadar Wisata merupakan wujud perhatian dari pemerintah pusat.

"Setelah ditetapkannya Danau Toba sebagai Destinasi Super Prioritas, otomatis SDM nya harus dibenahi, sadar wisatanya harus dibenahi. Jadi sosialisasi ini menjadi virus kebaikan yang disebarkan bagi masyarakat untuk membangkitkan semangat para pelaku pariwisata," katanya.

Sosialisasi Sadar Wisata merupakan bagian dari program Kampanye Sadar Wisata yang digelar Kemenparekraf dengan dukungan penuh dari Bank Dunia. Pada tahun 2023, terdapat 90 Desa Wisata yang berasal dari 6 Destinasi Prioritas Pariwisata yang menjadi sasaran dari kegiatan ini, meliputi wilayah Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo, dan Wakatobi.

Sosialisasi Sadar Wisata kali ini berlokasi di Desa Lumban Bulbul dan Lumban Gaol, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara pada Kamis (9/2) dan di Desa Huta Ginjang dan Huta Nagodang, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (10/2).

Baca juga: Kekuatan pariwisata Indonesia ada di pedesaan

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023