Untuk membangun industri hulu migas yang berdaya saing saat ini sangat erat interaksi dan sinergi antara KKKS dan SKK Migas maka salah satunya adalah keberadaan 'integrated operation center' (IOC) dalam memonitor kegiatan operasional yang dilakukan o
Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meluncurkan "website" baru dalam rangka melanjutkan dan memperkuat transformasi digital industri hulu migas.

"Seiring dengan pelaksanaan transformasi SKK Migas dan pelaksanaan renstra Indonesia Oil & Gas 4.0 serta makin masif dan agresifnya kegiatan SKK Migas dan KKKS maka 'website' yang sebelumnya belum mampu mengakomodasi kebutuhan publikasi semacam ini," kata Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti saat sambutan dalam peluncuran "website" baru tersebut di Kantor Pusat SKK Migas, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan untuk mendukung kegiatan industri hulu migas maka dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi yang sangat erat antara SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS.)

"Untuk membangun industri hulu migas yang berdaya saing saat ini sangat erat interaksi dan sinergi antara KKKS dan SKK Migas maka salah satunya adalah keberadaan 'integrated operation center' (IOC) dalam memonitor kegiatan operasional yang dilakukan oleh KKKS," ujar Shinta.

Oleh karena itu, lanjut dia, pembangunan "website" tersebut diarahkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan SKK Migas tetapi juga KKKS sehingga dalam "website" baru SKK Migas terdapat pula "microsite" KKKS.

"Bersama ini dengan rencana SKK Migas melalukan 're-development website' di tahun 2022 agar bisa mendukung transformasi SKK Migas dan Indonesia Oil & Gas 4.0 bersama KKKS merancang program publikasi bersama dengan melakukan integrasi 'website' SKK migas yang baru dengan publikasi KKKS dalam bentuk 'microsite website' SKK Migas," kata dia.

Ia menjelaskan melalui fitur "microsite" KKKS, maka di "website" SKK Migas terdapat semacam "website" mini KKKS, sehingga media dan publik bisa mendapatkan berita-berita mengenai KKKS melalui "website" SKK Migas.

Saat ini, ada lima KKKS yang sudah memiliki "microsite" di "website" SKK Migas, yaitu Pertamina EP, Medco, HCML, Petrochina, dan Energy Equity Epic Sengkang (EEES).

"Jumlah 'microsite' KKKS akan terus ditambah, untuk tahun 2023 ini akan ada tambahan 20 'microsite'. Harapannya, nanti semua KKKS memiliki 'microsite' di 'website' SKK Migas sehingga informasi industri hulu migas dapat diakses dalam satu 'website' SKK Migas," ucap Shinta.

Adapun hal-hal baru dan merupakan peningkatan di "website" SKK Migas, di antaranya "banner" sebagai konten.

SKK Migas mengharapkan akan memberikan kenyamanan yang lebih baik ketika pengunjung mengakses "website" SKK Migas melalui "gadget" karena "banner" akan muncul pada layar sehingga tidak perlu "scroll" ke bawah untuk mencari konten.

Kemudian, konten terintegrasi dengan KKKS. Untuk saat ini terdapat lima "microsite" KKKS, yaitu Pertamina EP, Medco, HCML, Petrochina dan Energy Equity Epic Sengkang. "Microsite" adalah "website" mini dari setiap KKKS" sehingga berita terbaru, pers rilis, dan lainnya dari KKKS akan tersaji di "microsite" masing-masing

Berikutnya, ringkasan data. SKK Migas menjelaskan pada "website" yang baru, ringkasan data tidak hanya menampilkan data bulanan dan data tahunan saja, tetapi juga dapat memunculkan grafik dan dapat diunduh sehingga kebutuhan informasi terkait data-data SKK Migas bisa diperoleh secara mandiri melalui "website" tanpa perlu harus mengirimkan permintaan melalui email, surat, dan lainnya.

Lalu, fitur "live streaming". Fitur tersebut untuk mendukung interaksi yang lebih "real time" serta "exposure" yang lebih luas. Ke depan dalam acara-acara SKK Migas, termasuk konferensi pers akan disiarkan langsung melalui fitur itu sehingga masyarakat luas dan "stakeholders" dapat mengikutinya.

Baca juga: SKK Migas menemukan 15,02 juta kaki kubik gas di Pulau Seram, Maluku
Baca juga: SKK Migas tanda tangani Bontang Processing Agreement
Baca juga: SKK Migas integrasikan pabrikan lokal untuk industri migas nasional

 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023