Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto menepis isu bahwa banjir parah yang yang terjadi di Kota Makassar pada Senin (13/02) akibat dari galian jalan dan reklamasi.

"Saya beri jaminan, bukan karena galian bukan juga karena reklamasi, saya pastikan itu. Justru reklamasi mencegah terjadinya banjir dari laut, kalau ada yang mengatakan itu silakan buktikan, kita ada data-datanya," kata Danny Pomanto di Makassar, Selasa.

Menurutnya, hujan yang terjadi berdasarkan kondisi hujan di wilayah mana saja. Hal tersebut dianggap sesuai dengan peta intensitas hujan yang dirilis BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika).

Pada peta intensitas hujan yang dirilis BMKG, diprediksi hujan lebat akan melanda daerah pesisir Makassar hingga Pangkep. Hal tersebut terbukti terjadi di bagian hilir Makassar atau pesisir Makassar, tepatnya di sekitar Pantai Losari dan mengakibatkan air menutup badan jalan hingga menggenangi sejumlah hotel dan pusat perbelanjaan.

Baca juga: Korban banjir di Kota Makassar capai 2.293 jiwa

Baca juga: Wali Kota Makassar: Satgas Drainase bekerja 24 jam keruk sedimentasi


Tidak demikian pada daerah hulu atau pegunungan yang memang tidak diprediksi akan terjadi hujan lebat.

"Banjir paling parah berada di pesisir pantai, kenapa saya bilang penyebabnya cuaca ekstrem, karena buktinya langsung surut. Kalau biasanya itu 3-4 jam baru surut, ini terjadi karena anomali cuaca, walaupun ada orang yang menyalahkan galian yang saat ini dikerjakan di sejumlah titik jalan, itu tidak ada hubungannya dengan banjir," urai Danny Pomanto.

Selain itu, bagi Danny, salah satu penyebab banjir karena terhalangnya aliran air oleh sampah masyarakat.

"Makanya jangan berkontribusi buang sampah," ujarnya.

Berdasarkan laporan terbaru, banjir yang melanda 12 dari 14 kecamatan se Kota Makassar telah surut. Meski demikian, Danny tetap mengimbau masyarakat untuk harus mempersiapkan diri, waspada agar memiliki kesiapan yang lebih baik menghadapi bencana.

"Kesiapan yang sangat menentukan kita untuk menghadapi bencana banjir, angin, dan badai petir ini," ujar dia.

Pada banjir kali ini, berbeda dari sebelumnya, terdapat dua kecamatan yang diketahui rawan banjir yaitu Kecamatan Manggala dan Biringkanaya, kini banjir merata di hampir seluruh daratan Makassar.*

Baca juga: Lantamal VI Makassar kerahkan tim bantu evakuasi korban banjir

Baca juga: PLN salurkan bantuan makanan siap saji untuk korban banjir Makassar

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023