Jakarta (ANTARA) - KBRI Doha menampilkan pergelaran pencak silat untuk menyambut dimulainya Tahun Kebudayaan Indonesia-Qatar 2023 sekaligus merayakan Hari Olahraga Nasional Qatar di Multaqa Plaza, kompleks Education City, Al Rayyan, Qatar, Selasa (14/2).

Sedikitnya lima pesilat Indonesia unjuk kebolehan dalam ajang promosi kebudayaan tersebut yakni Dani Maulana, Faris Fajar Mungguran, Haidir Agung Faletehan, Alam Putra, dan Riva, demikian seturut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

KBRI Doha menyelenggarakan pergelaran tersebut menggandeng Qatar Museums, Qatar Foundations, Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa), serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud).

"Kami bangga dan sangat senang dengan kehadiran Tim Silat Indonesia. Kami percaya ini adalah cara yang tepat untuk mendekatkan budaya dua bangsa," kata Sheikha Al Naimi dari Qatar Foundations.

KBRI Doha sengaja menampilkan pencak silat sebagai salah satu menu rangkaian Tahun Kebudayaan Indonesia-Qatar 2023, mengingat makna adiluhung olahraga tersebut.

Bagi bangsa Indonesia, pencak silat bukan sekadar salah satu cabang olahraga tetapi juga budaya yang diwariskan secara turun temurun maupun lewat lisan.

Bahkan, pencak silat juga telah dimasukkan ke dalam "Daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan" oleh UNESCO pada 2019.

Hal itu membuktikan UNESCO mengakui pencak silat telah menjadi identitas dan pemersatu bangsa Indonesia karena mengandung nilai-nilai persahabatan, saling menghormati, dan mengedepankan kohesi sosial.

"Saya percaya bahwa tidak ada yang menyatukan dunia lebih baik daripada olahraga, jadi, pemahaman global dalam olahraga pasti memainkan peran besar untuk kerjasama yang lebih baik," kata Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan.

Selain pencak silat, KBRI Doha turut menampilkan berbagai pertunjukan seni dari para diaspora Indonesia seperti angklung dan tarian tradisional.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023