Guangzhou, China (ANTARA) - Proyek megainvestasi ExxonMobil di Huizhou, Provinsi Guangdong, China selatan, mencapai kemajuan baru usai menuntaskan pengangkatan alat-alat berat dan memulai pembangunan sebuah pusat teknologi pada Rabu (15/2).

Dengan total investasi sekitar 10 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.194), proyek etilena ExxonMobil Huizhou melaporkan kelancaran dalam pembangunan proyek tahap pertama dan persiapan proyek tahap kedua.

Pusat teknologi tersebut merupakan pusat terintegrasi pertama ExxonMobil dari jenisnya di luar kantor pusat di Amerika Utara dengan pabrik percontohan, pengembangan produk, dan pengembangan proses yang dapat memenuhi pasar berkembang dan kebutuhan teknologi di kawasan Asia-Pasifik, kata Fernando Vallina, Kepala ExxonMobil (China) Investment Co., Ltd.

Pusat baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertukaran dan kerja sama teknologi internasional. Pusat itu juga dapat membantu memperluas pasar penelitian dan pengembangan (litbang) Asia-Pasifik serta meningkatkan kapasitas inovasi teknologi lokal, lanjut Vallina.

Data menunjukkan bahwa total dana yang dikucurkan untuk keseluruhan proyek tersebut mencapai 1,42 miliar dolar AS, dan investasi akumulatif dalam aset tetap mencapai 17,55 miliar yuan (1 yuan = Rp2.219) pada akhir 2022.

Proyek etilena ExxonMobil Huizhou tersebut terletak di Kawasan Industri Petrokimia Dayawan Huizhou dan merupakan salah satu proyek investasi asing utama China.

Tahap pertama dari proyek ini terutama mencakup perengkah uap (steam cracker) dan fasilitas produksi untuk polietilena dan polipropilena performa, demikian Xinhua dikutip Kamis.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023