Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat saat ini fokus pada pendistribusian bantuan makanan dan pembersihan material banjir di rumah warga dan fasilitas umum serta akses jalan.

"Setelah air surut, saat ini kita fokus pada pendistribusian bantuan makanan dan pembersihan material banjir untuk warga yang terdampak. Setelah ini tuntas baru kita geser ke yang lain seperti sandang dan papan," kata Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), W. Musyafirin di Mataram, Kamis.

Ia mengungkapkan akibat banjir yang menerjang dua Kecamatan Taliwang dan Brang Rea tersebut sebanyak 10.457 kepala keluarga (KK) atau 39.972 jiwa ikut terdampak.

"Sementara lahan pertanian yang rusak dan terendam banjir itu seluas 900 hektar," ujarnya.

Baca juga: Tiga anak meninggal akibat banjir di NTB

Baca juga: PLN NTB menormalkan 70,4 persen listrik pelanggan terdampak banjir


Menurut Bupati, banjir yang terjadi sejak Senin (13/2) malam dan Selasa (14/2) masih akibat tingginya intensitas hujan di Kabupaten Sumbawa Barat. Akibatnya, air sungai-sungai yang melintasi wilayah itu menjadi meluap dan menggenangi rumah-rumah warga di dua kecamatan tersebut.

"Ini karena intensitas hujan ekstrem dan kapasitas bendungan melebihi ambang batas kapasitas bendungan, sehingga ada yang dibuka," katanya.

Ke depan untuk mencegah banjir terjadi, pihaknya saat ini tengah mendorong percepatan pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Brang Ene.

"Kita sudah punya Bendungan Bintang Bano, itu saja bisa menekan banjir sampai 40 persen. Nah, kalau Bendungan Brang Ene ini jadi, maka bisa jadi 75 persen. Makanya kita berharap ini juga cepat selesai," katanya.*

Baca juga: Gubernur NTB salurkan bantuan untuk korban banjir di Sumbawa Barat

Baca juga: Banjir terjang Kabupaten Sumbawa Barat

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023