Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Korea Selatan tahun ini merayakan 50 tahun hubungan diplomatik dengan komitmen untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk investasi, ekonomi, industri kreatif, kata Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto.

Dubes Gandi pada jumpa pers di kediaman resminya di Seoul, Jumat, mengatakan "Kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan bukan saja antarpemerintah (G-to-G) atau antarbisnis (B-to-B), tetapi juga sudah antarmasyarakat (P-to-P)."

Salah satu perjanjian kedua negara di bidang perdagangan dan investasi, yakni Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), sudah diimplementasikan mulai 2023.

Di bawah skema G-to-G, Indonesia sudah mengirim ribuan pekerja migran ke Korea selatan. Menurut Dubes Gandi, sebagian besar pekerja migran Indonesia di Korea Selatan adalah pekerja berkeahlian rendah.

Untuk itu, Gandi menjelaskan bahwa dia dan KBRI Seoul sedang menjajaki upaya perluasan kesempatan kerja WNI di Korsel sebagai karyawan penuh waktu dengan keterampilan yang lebih tinggi. Upaya itu dilakukan melalui negosiasi dengan Kementerian Kehakiman Korea Selatan.

Dia juga berharap Indonesia dan Korea Selatan dapat meningkatkan skema hubungan antarbisnis untuk menarik lebih banyak warga Indonesia bekerja di perusahaan-perusahaan Korsel.

Baca juga: Dubes Gandi buka peluang untuk pekerja terampil Indonesia di Korsel

Baca juga: Dubes Gandhi berupaya tingkatkan perdagangan Indonesia-Korsel


Dalam hal hubungan antarmasyarakat kedua negara, Dubes Gandi mendorong kerjasama di bidang budaya dan industri hiburan, dengan mengajak lebih banyak artis Korea Selatan untuk tampil di Indonesia dan juga sebaliknya.

Hubungan diplomatik Indonesia-Korea Selatan secara resmi dibuka pada September 1973.

Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang memiliki kemitraan strategis khusus dengan Korea Selatan.

Total perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan mencapai 24,5 miliar dolar AS (sekitar Rp372 triliun) pada 2022, meningkat 33,2 persen dari tahun sebelumnya.

Hubungan kedua negara terus terjalin kuat, sebagaimana dibuktikan oleh pertemuan rutin oleh sektor pemerintahan dan oleh pihak swasta.

Pada Juli 2022, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Seoul, dan sebaliknya Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol secara langsung menghadiri KTT G20 di Bali pada November 2022.

Baca juga: Indonesia, Korsel sambut peringatan 50 tahun hubungan diplomatik

Baca juga: Dubes Lee Sang Deok soroti kemajuan hubungan Indonesia-Korsel

Pewarta: Kenzu Tandiah
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023