Solo (ANTARA) - Sejumlah sekolah menjadi tempat pengungsian warga korban banjir di Kota Solo yang terjadi sejak Kamis (16/2) sore.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta Dian Rinetta di Solo, Jumat, mengatakan sebanyak tujuh sekolah dasar yang digunakan untuk mengungsi warga terdampak banjir di Solo.

"Karena sekolah jadi tempat pengungsian, kami lakukan PJJ (pelajaran jarak jauh) untuk sementara," katanya.

Ia mengatakan beberapa sekolah yang digunakan untuk tempat pengungsian di antaranya SDN Kalangan, SDN Dadapsari, SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu, SDN Wiropaten, SD Muhammadiyah 18, dan SDN Joyontakan.

Baca juga: Ratusan warga terdampak banjir Solo mengungsi di Kelurahan Gandekan

Baca juga: 4.000 warga Sukoharjo mengungsi akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo


Meski demikian, sebagian PJJ dilakukan bukan karena sekolah digunakan sebagai lokasi pengungsian melainkan bangunan sekolah tersebut terkena banjir.

Dua sekolah di Solo yang terkena banjir yakni SMPN 6 Surakarta dan TK Pembina Jebres Surakarta.

"Selama masih terdampak, ya, PJJ, padahal Senin besok ada yang harus menjalani tes. Ya, nanti kami atur lagi," katanya.

Sementara itu, Kepala SMPN 6 Surakarta Purnomo mengatakan banjir masuk ke sekolahnya mulai Kamis sore. Pada saat itu, para siswa sudah pulang ke rumah masing-masing sehingga banjir tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.

"Bagi sekolah kami, banjir ini terburuk setelah tahun 2007 dan 2016. Bahkan tahun 2016 lalu ketinggian air sampai 50 cm. Kalau banjir kali ini tertinggi masuk ke kelas sekitar 20 sentimeter," katanya.*

Baca juga: Gibran: Warga terdampak banjir dievakuasi ke tempat layak

Baca juga: Lebih dari 10.000 jiwa terdampak banjir di Solo, sebagian mengungsi

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023