Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, kendala pemasangan panel surya di pusat perbelanjaan terutama di DKI Jakarta disebabkan bangunan mal yang mayoritas didominasi gedung tinggi.
 
“Dimana ruang untuk penempatan solar panel menjadi terbatas. Tetapi kan bukan tidak bisa, tetap bisa dilakukan cuma tidak bisa secara besar-besaran,” ujar Alphonzus saat ditemui dalam Rakernas Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) yang digelar di Jakarta, Kamis.
 
Ia pun menjelaskan, panel surya dapat dibangun di pusat perbelanjaan di kawasan daerah penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang bangunannya berdiri sendiri sehingga mempunyai banyak ruang untuk menempatkan panel surya.
 
“Saya kira ini sudah berjalan, misalnya QBig BSD City itu solar panelnya banyak sekali disana karena mereka punya banyak ruang yg cukup besar,” imbuhnya.
 
Dia pun berharap dengan pemasangan panel surya di pusat perbelanjaan, pemerintah dapat memberikan subsidi atau insentif tertentu, karena mal telah berkontribusi mendukung program energi baru terbarukan yang gencar digaungkan pemerintah saat perhelatan G20 tahun lalu.
 
“Pemerintah harus berikan insentif karena sekarang investasi solar panel itu belum bisa ditekan seminimal mungkin dari harga baterai, karena baterai kan mahal sekali. Kalo pemerintah mau EBT ini, pemerintah harus berikan subsidi,”harapnya.
 
Insentif yang bisa diberikan, lanjutnya,bisa diberikan dari sisi pembiayaan yakni berupa subsidi yang sama seperti subsidi kendaraan listrik ataupun bisa dari sisi perpajakan bagi pusat perbelanjaan.

Baca juga: APPBI targetkan kunjungan mal pada 2023 capai 100 persen
Baca juga: APPBI harap resesi 2023 tak terlalu berdampak pada ekonomi Indonesia
Baca juga: Pemprov DKI sasar 31 fasilitas publik pengguna listrik tenaga surya

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023