Jakarta (ANTARA News) - Bintang film senior Jenny Rachman meraih kemenangan mutlak dan terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) periode 2006-2010, dalam Kongres PARFI XIII yang berlangsung di Hotel Manhattan, Jakarta, Jumat. Sampai penghitungan suara berakhir sekitar pukul 00.30 WIB, Sabtu dini hari, Jenny Rachman meraih dukungan 306 suara dari 494 anggota biasa yang berhak memilih dan dipilih, dan dinyatakan menang mutlak atas dua kandidat lainnya, yakni Piet Pagau dan Kamil Marvin. Piet Pagau memperoleh dukungan 96 suara, dan Kamil Marvin didukung 86 suara, sementara enam suara abstain (tidak memilih siapapun). Dalam kata sambutannya, Jenny Rachman mengatakan, dirinya sangat terharu mendapat kepercayaan yang begitu besar untuk memimpin PB PARFI ke depan, dan tanpa sungkan-sungkan meminta banyak nasehat dari semua pihak terutama tokoh perfilman semacam Kusno Sujarwadi dan Pietrajaya Burnama. "Tugas ini saya terima sebagai amanat besar, dan saya minta dukungan dari semua anggota. Saya juga mohon dibantu oleh para tokoh film kita. Di sini ada Mas Kusno, Bung Piet Burnama, saya mohon diberikan nasehatnya pak," kata Jenny dengan suara terbata-bata menahan tangis. Ia juga menyampaikan bahwa PARFI ke depan diharapkannya dapat menjadi organisasi profesional insan film nasional yang memiliki martabat tinggi dan dicintai seluruh masyarakat. "Dengan memiliki martabat kita akan dicintai masyarakat, dan dari sana kita bisa berharap film nasional bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujarnya. Jenny, peraih piala Citra dan dikenal sebagai aktris langganan nominasi FFI era 1980-an, juga menyinggung niat baik pemerintah untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan film nasional. "Kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan akan mendukung PARFI demi meningkatkan kualitas dan kwantitas perfilman nasional. Kita berharap saja janji itu akan terwujud," katanya. Kongres PARFI XIII berlangsung selama dua hari, 18-19 Mei (Kamis-Jumat), dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006