Kami mendorong para desainer fesyen di NTB untuk terus mengembangkan diri dan memanfaatkan bahan lokal, terutama kain tenun
Mataram (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Barat memfasilitasi para desainer di daerah itu untuk bisa menembus pasar internasional sehingga NTB semakin maju sebagai salah satu pusat industri fesyen.

"Kami mendorong para desainer fesyen di NTB untuk terus mengembangkan diri dan memanfaatkan bahan lokal, terutama kain tenun, kemudian kami membantu mempromosikan di tingkat nasional dan internasional," kata Ketua Dekranasda NTB Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah di Mataram, Minggu.

Ia mengatakan salah satu bentuk dukungan untuk kemajuan industri busana di NTB, yakni mempromosikan fesyen berbahan baku kain tenun khas NTB dalam ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 di Jakarta.

Dalam ajang tahunan tersebut, Dekranasda NTB juga memfasilitasi tiga desainer NTB untuk ikut mempromosikan hasil karyanya. Mereka adalah Ferry Kuncoro, Erina Gallery dan Tenun Lombok By QV.

"Ketiga desainer NTB itu hadir dengan masing-masing busana ready to wear yang super fresh. Mereka berani bersaing dengan ratusan desainer dari berbagai provinsi dan luar negeri yang berlomba-lomba pamer karya dengan signature dan keunggulan masing-masing," ujar Niken.

Baca juga: Dekranasda NTB promosikan busana tenun di Indonesian Fashion Week 2023

Baca juga: Dekranasda-KPKNL serahkan hasil lelang amal ke Baznas NTB


Isteri Gubernur NTB H Zulkieflimansyah itu berharap kepada para desainer dan para pelaku fesyen di NTB yang hadir dalam IFW 2023, dapat terinspirasi dari segi kreativitas dalam mengolah dan menciptakan produk fesyen.

Sebab, NTB tengah bersiap menjadi tuan rumah Lombok International Modest Fashion Festival (LIMOFF) yang rencananya digelar pada 6-9 Juli 2023.

LIMOFF, lanjut Niken, akan tampil lebih segar dengan sentuhan kekinian agar bisa tumbuh mengikuti perkembangan zaman dengan banyak melibatkan desainer muda.

"Sebab NTB tidak hanya mempunyai geliat industrialisasi dengan ciri khas yang tidak hanya dari segi pariwisata, tetapi juga dari segi fesyen dan kuliner," ujarnya.

Menurut dia, program LIMOFF merupakan langkah Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Perindustrian agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan produktivitas dan menekan angka pengangguran dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.

"Kita juga ingin membuka lapangan kerja dalam mewujudkan ekonomi masyarakat NTB yang stabil ke depannya dengan terus mengembangkan industrialisasi, salah satunya industri fesyen," ucap Niken.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti mengatakan busana belakangan menjadi industri yang menguntungkan di Indonesia, karena melihat pertumbuhannya selalu meningkat.

Kini busana bukan hanya sebagai kebutuhan primer saja, namun sudah menjadi kebutuhan artistik sehingga mampu mendorong pertumbuhan industri ini lebih pesat.

Untuk itu, kata di, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah merupakan bentuk persiapan NTB sebagai pusat industri busana Muslim yang akan berfokus menjadi pusat busana Muslim internasional.

"NTB ingin mengambil kesempatan tersebut supaya bisa jadi pusat nasional karena potensi industri busana di NTB sangat besar," ucap Nuryanti yang juga menjabat Ketua Harian Dekranasda NTB.

Baca juga: Dekranasda: LSF embrio wujudkan NTB jadi pusat busana muslim nasional

Baca juga: Dekranasda kenalkan tenun khas NTB di "Pesona Lombok Mendunia"

Pewarta: Awaludin
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023