Konflik gajah di daerah kami sudah berlangsung dua bulan, kami petani tidak hanya rugi di bidang pertanian, namun juga mulai mengancam nyawa karena gajah tersebut sudah masuk dalam pemukiman
Banda Aceh (ANTARA) - Warga Gampong/Desa Alue Jang, Kecamatan Pasie Raya, berharap pemerintah serius menangani masalah gajah sebagai satwa yang dilindungi di wilayah mereka, yang sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir.

“Konflik gajah di daerah kami sudah berlangsung dua bulan, kami petani tidak hanya rugi di bidang pertanian, namun juga mulai mengancam nyawa karena gajah tersebut sudah masuk dalam pemukiman,” kata Sekretaris Kelompok Tani, Suhelmi, di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan kawanan gajah liar tersebut tidak hanya memakan padi yang telah panen, namun juga mulai memakan padi yang sudah dipanen di dalam gubuk petani.

“Kami sudah berusaha mengusir dan menghalau gajah tersebut semaksimal mungkin, namun sepertinya gajah tersebut tidak takut,” katanya.

Tuha Peut Gampong Alue Jang Habibi juga mengatakan kawanan gajah tersebut juga sudah mengancam keselamatan warga, bahkan ada warga yang sempat dikejar gajah.

“Kami sangat berharap kepada pihak terkait terutama pemerintah baik provinsi maupun Aceh Jaya untuk serius menangani konflik gajah ini sebelum ada korban jiwa,” katanya.

Baca juga: Gajah liar masuk pemukiman warga di Aceh Jaya

Ia juga menyampaikan saat ini warganya juga harus berjaga malam hari agar gajah tersebut tidak masuk lagi ke pemukiman yang dapat mengancam warga.

“Sejumlah warga kami baik pemuda dan masyarakat lainnya harus jaga malam karena gajah tersebut tidak jauh keluar dari pemukiman,” katanya.

Sebelumnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh terus menelusuri sebaran kawanan kelompok gajah liar di wilayah hutan Provinsi Aceh untuk dipasang kalung GPS atau GPS collar, guna bisa memantau pergerakannya dalam upaya meminimalisir konflik satwa dengan penduduk.

“Sekarang di Aceh ada sekitar tujuh kelompok gajah liar, setiap kelompok ada satu ekor yang dipasang GPS collar untuk memantau pergerakannya,” kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan daerah-daerah di Aceh yang kerap terjadi konflik gajah dengan manusia seperti Kabupaten Pidie, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, hingga Aceh Selatan. Namun kelompok kawanan gajah paling besar berada di wilayah Pidie.

Baca juga: BKSDA Aceh Jaya kewalahan hadapi gajah liar terisolir
 

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023