warga tidak melupakan adat dan budaya setempat
Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfasilitasi upaya pelestarian tradisi warga Desa Penyampak yang menggelar kegiatan Dodol Bergema untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

"Ini merupakan tradisi turun temurun yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal dan berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya, dengan adanya fasilitasi kegiatan ini diharapkan tradisi tersebut tetap bisa lestari dan bisa diwariskan ke generasi selanjutnya," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Penyampak, Bangka Baat, Rabu.

Menurut dia, Desa Penyampak, Kecamatan Tempilang merupakan salah satu desa yang memiliki keunikan yang khas dengan memanfaatkan kuliner sebagai alat pemersatu dan menjaga silaturahim.

Penyampak terkenal dengan produk dodol dan pelaksanaan kegiatan dodol bergema yang digelar rutin setiap tahun merupakan bukti warga dalam melestarikan budaya lokal peninggalan para pendahulu.

Dodol yang lengket menjadi simbol warga pentingnya selalu menjalin tali silaturahim, mengeratkan persaudaraan dan menyatukan masyarakat untuk bergerak bersama demi hidup yang lebih baik.

"Seiring perkembangan zaman, warga tetap menggelar tradisi ini, ini bukti bahwa warga tidak melupakan adat dan budaya setempat," katanya.

Baca juga: Marandang tradisi sambut Ramadhan yang tak lekang di Ranah Minang
Baca juga: Merawat tradisi "meugang" sambut Ramadhan di Aceh

Setelah kegiatan pembuatan dodol hari ini, warga akan melanjutkannya dengan sedekah ruah pada 5 Maret 2023 untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Tujuan pesta adat dodol bergema adalah untuk melestarikan adat budaya sekaligus mengenalkan kepada generasi muda agar selalu menjaga peninggalan para pendahulu yang memiliki banyak nilai dan kearifan lokal yang ada di dalamnya.

Kegiatan ini juga sebagai upaya mengeratkan tali silaturahim, persaudaraan antara masyarakat Desa Penyampak dengan sanak saudara yang tersebar di berbagai desa atau daerah lain.

Kegiatan ini menjadi agenda tahunan Pemkab Bangka Barat dan akan tetap dipantau serta difasilitasi selama koordinasi dari panitia pelaksana dan pemerintah tetap berjalan karena kegiatan ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata budaya.

"Pelaksanaan tradisi dodol bergema ini merupakan salah satu bukti upaya kita dalam pelestarian budaya lokal yang diharapkan bisa diwariskan dan dikenang sepanjang masa," katanya.
Pelaksanaan Dodol Bergema menyambut bulan suci Ramadhan menjadi tradisi warga Desa Penyampak, Kabupaten Bangka Barat. ANTARA/ Donatus Dasapurna

Tradisi sedekah ruah Dodol Bergema Desa Penyampak ini merupakan salah satu acara yang dilaksanakan warga untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Dalam tradisi ini pembuatan dodol dilakukan warga laki-laki perwakilan dari setiap keluarga yang ada di desa tersebut, mereka memulai pembuatan dodol dari persiapan hingga akhir di lapangan terbuka.

Tradisi Dodol Bergema merupakan salah satu tradisi mengumpulkan warga desa dan saudara atau warga lain di Desa Penyampak, dengan berkumpul bersama diharapkan terjalin silaturahim dan rasa persaudaraan yang erat bersamaan dengan momentum menyambut bulan Ramadhan.

Baca juga: Pemkab Gorontalo gelar tradisi Tonggeyamo sambut bulan Ramadhan

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023