Jakarta (ANTARA News) - Indonesia membidik peningkatan perdagangan dengan Laos yang hingga 2011 mencapai 9,9 juta dolar AS atau tumbuh 12,44 persen selama periode 2007-2011.

Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan masih ada ruang yang cukup untuk peningkatan perdagangan kedua negara jika berbagai hambatan yang ada diatasi.

"Produk makanan Indonesia yang ada di Laos misalnya, sebagian besar masuk melalui negara anggota ASEAN yang sudah memiliki konektivitas lebih baik dengan Laos namun harganya menjadi relatif lebih tinggi karena ada tambahan biaya transportasi," kata Gita usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bertemu dengan Perdana Menteri Laos.

Gita mengatakan ekspor Indonesia ke Laos meningkat 22,19 persen selama periode 2007-2011 yang mencapai nilai 8,6 juta dolar AS pada tahun 2011.

"Sedangkan impor Indonesia dari Laos tumbuh negatif 5,53 persen pada periode yang sama dengan nilai 1,3 juta dolar AS pada 2011, sehingga Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar 7,3 juta dolar AS tahun lalu," kata Gita.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Kerja Sama Internasional, Iman Pambagyo, menambahkan bahwa sektor jasa Indonesia sudah mulai masuk ke Laos.

"Meskipun jumlahnya belum besar, tapi sudah ada tenaga kerja Indonesia, seperti manajer restoran dan hotel di Laos." kata Iman.

Sementara untuk produk barang, kata Iman, Indonesia berpotensi untuk mengekspor produk makanan dan minuman, kendaraan dan suku cadangnya, obat-obatan serta mesin pertanian ke Laos.

Perekonomian Laos sendiri didominasi oleh sektor pertanian, yang menyumbang sekitar 51 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Laos, serta menyerap 80 persen tenaga kerja Laos.

Sektor lain yang penting bagi Laos adalah sektor tambang, terutama untuk produk tembaga, timah, emas dan gypsum. Ditambah dengan komoditas dan sektor lain yang juga penting seperti kehutanan, tenaga listrik, konstruksi, garmen, semen dan pariwisata.

Presiden dan sejumlah menteri berada di Vientiane, Laos dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-9 yang akan berlangsung pada 5-6 November 2012.

Pada pertemuan ke-9 itu, para kepala negara anggota ASEM akan membicarakan beberapa isu penting, baik di bidang politik-keamanan, ekonomi dan keuangan, isu global dan regional, maupun kerja sama dan kebudayaan.

(P012/R010)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012