Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menilai ada sejumlah alasan mengapa Flandy Limpele tidak dinaikkan jabatannya dari pelatih ganda campuran pratama ke tingkat utama.

Menurut Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, PBSI punya pertimbangan baku sebelum menaikkan tingkat jabatan pelatih seperti masa tugas hingga pembuktian prestasi di lapangan.

"Pasalnya, dia juga belum membuktikan hasil polesannya. Belum ada prestasi besar yang bisa dibanggakan untuk diberi kepercayaan sebagai pelatih kepala pelatnas utama," kata Alex lewat informasi resmi PBSI di Jakarta, Rabu.

Baca juga: PBSI hormati keputusan Flandy Limpele mundur dari Pelatnas Cipayung

Selain itu, masa tugas Flandy yang belum genap satu tahun juga menjadi ganjalan bagi mantan pebulu tangkis nasional itu bisa menempati jabatan yang sebelumnya ditinggalkan Nova Widianto.

Alex menilai sebenarnya Flandy punya peran vital untuk mendorong prestasi ganda campuran pratama, sayangnya hal tersebut belum bisa dibuktikan karena sudah terlanjur resign dari Pelatnas Cipayung.

"Coach Flandy belum setahun bertugas dan belum memiliki prestasi besar yang membanggakan sebagai pelatih ganda campuran pratama. Karena untuk bisa menjadikan pemain muda menjadi juara membutuhkan proses dan waktu tidak singkat," kata Alex menambahkan.

Sebelumnya, Flandy yang sebelumnya menukangi sektor ganda campuran pratama memutuskan untuk hengkang dan bergabung ke Asosiasi Bulutangkis Hong Kong dengan jabatan kepala pelatih sektor ganda.

Baca juga: PBSI ungkap faktor kegagalan timnas di Kejuaraan Beregu Campuran Asia

Turut beredar kabar bahwa kepergian Flandy tersebut akibat tak mendapat kesempatan untuk menduduki posisi kepala pelatih ganda campuran utama yang kosong selepas ditinggalkan Nova Widianto.

Tak hanya itu, pranata manajemen di PBSI juga dianggap tak mendukung keinginan Flandy pada atmosfer pekerjaan yang lebih menantang di level atas. Termasuk aspek gaji yang juga dinilai tak sesuai.

Menyikapi hal tersebut, Alex Tirta mengatakan bahwa PBSI sudah berkomitmen dan memprogramkan menaikkan pendapatan semua pelatih. Mulai Januari tahun 2023, pendapatan semua pelatih sudah bertambah lebih besar dibanding tahun lalu.

"Jadi tidak benar kalau PBSI disebut tidak berkomitmen untuk menaikkan pendapatan pelatih. Semua pelatih penghasilannya bertambah di tahun 2023 ini," Alex menegaskan.

Berkaca dari peristiwa tersebut, menurut Alex Tirta, terlihat coach Flandy sebenarnya takut menghadapi tantangan dalam kepelatihan di Pelatnas Cipayung.

Sesuai komitmen awal, ia seharusnya berani melewati tantangan berat untuk tiga atau empat tahun ke depan dengan tetap menukangi ganda campuran pratama.

"Dia sepertinya takut dan tidak berani menerima tantangan membina pemain-pemain muda sektor ganda campuran di pelatnas pratama. Tantangannya jauh lebih berat dibanding melatih pemain yang sudah jadi," pungkas Alex.

Baca juga: BNI berterima kasih telah dilibatkan kembangkan olahraga bulu tangkis

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023