Jakarta, 5/11 (ANTARA) - Produksi ikan yang didaratkan di Pelabuhan Pendaratan Ikan ( PPI ) Tilamuta, cenderung meningkat produksinya sehingga berpengaruh terhadap kegiatan operasional pelabuhan. Ikan dominan yang didaratkan di PPI ini adalah ikan cakalang dan tuna yang merupakan komoditi unggulan yang dapat dikembangkan. Hal ini menunjukkan bahwa potensi perikanan di Kabupaten Boalemo dapat dikembangkan menjadi salah satu sektor ekonomi unggulan sebagai prime mover perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Demikian harapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo saat "Temu Wicara Dengan Pelaku Usaha Perikanan" di PPI Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Senin (5/11).

     Kunjungan kerja selalu menjadi hal yang istimewa dan memiliki arti penting dalam rangka pembangunan kelautan dan perikanan yang bertumpu pada industrialisasi kelautan dan perikanan. Industrialisasi kelautan dan perikanan yang kita tetapkan sebagai grand strategy Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam upaya mengakselerasikan pembangunan sektor kelautan dan perikanan dengan fokus nilai tambah, produktivitas dan daya saing komoditas serta usaha di bidang kelautan dan perikanan, ujar menteri sebagai pelopor industrialisasi kelautan dan perikanan.

     Konsistensi untuk mengakselerasikan pembangunan kelautan dan perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan strategi industrialisasi kelautan dan perikanan yang berfokus pada peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing komoditas kelautan dan perikanan bagi kesejahteraan rakyat.

     Oleh karena itu, Menteri KP mengingatkan kembali pada temu wicara dengan pelaku usaha perikanan bahwa dalam pembangunan dan pengembangan pelabuhan perikanan, harus senantiasa melewati 3 tahapan secara optimal, yakni pertama tahap perencanaan (Study, Investigation, Detail Design ), kedua, tahap pembangunan ( construction ), dan ketiga tahap operasional pemeliharaan dan pengembangan ( operation dan Maintenance ) atau secara keseluruhan biasa kita sebut dengan singkatan SIDCOM.


Bantuan KKP

     Pemerintah Daerah memegang peranan penting dalam keseluruhan proses tersebut, mulai dari perencanaan ( pemilihan lokasi, penyusunan desain, dll ) hingga dukungan dalam pembangunan serta operasional dan pengembangannya. Untuk mewujudkan itu jangan lupa agar jajaran Pemda senantiasa aktif bekerjasama dengan instansi terkait maupun dengan nelayan, swasta, dan pelaku usaha yang akan berinvestasi.

     Dalam kunjungan kedua di Provinsi Gorontalo, MKP menyerahkan bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan total nilai Rp. 3.550.175.000,- (1). Kapal Inka Mina >30 GT sebanyak 1 ( satu ) unit senilai Rp. 1.500.000.000,-  (2). Pengembangan Usaha Mina Pedesaan ( PUMP ) Perikanan Tangkap untuk 12 KUB senilai Rp. 1.200.000.000,-  (3). Sertifikat Hak atas tanah ( SeHAT ) Nelayan sebanyak 421 bidang; (4). Kartu Nelayan sebanyak 497 kartu; (5). Pengembangan Usaha Mina Pedesaan ( PUMP ) Perikanan Budidaya untuk 4 KUB senilai Rp. 400.000.000,- (6). Sistem Pemasaran Bergerak ( SPG ) Roda 3 Berpendingin sebanyak 5 ( lima ) unit senilai Rp. 193.875.000,- (7).    Penyelenggaraan Pendidikan di STP kepada 8 (delapan) orang senilai Rp.256.000.000,- (8). Penyelenggaraan Penyuluh 1 Paket Materi senilai Rp. 300.000,-

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0818159705)





Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2012