Untuk mengantisipasi hal ini, maka diperlukan waste management agar tempat acara dapat selalu terjaga kebersihannya dan sampah-sampah plastik yang terpilah dapat menggerakkan ekonomi sirkular dan masuk dalam industri daur ulang
Jakarta (ANTARA) - Holding BUMN pariwisata dan pendukung PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney berkolaborasi dengan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) Le Minerale dalam menerapkan program Waste Management pasca perhelatan Kopiko F1 Powerboat.

Hal ini merupakan wujud nyata dari kepedulian bersama dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dan berjalan beriringan dengan upaya menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, Head of Public Relations Le Minerale Yuna Eka Kristina mengungkapkan gelaran Kopiko F1 Powerboat ini berpotensi menarik sekitar 25 ribu wisatawan dan diperkirakan menimbulkan sampah sebesar 50 ton per hari.

"Untuk mengantisipasi hal ini, maka diperlukan waste management agar tempat acara dapat selalu terjaga kebersihannya dan sampah-sampah plastik yang terpilah dapat menggerakkan ekonomi sirkular dan masuk dalam industri daur ulang," kata Yuna.

Kerja sama ini merupakan upaya InJourney dan PT Mayora Indah Tbk untuk menjadikan Kopiko F1Powerboat menjadi kegiatan yang memiliki sedikit limbah dengan mengusung konsep #LessWasteMoreRace.

Kolaborasi ini mencakup peningkatan kesadaran terhadap pengelolaan sampah melalui beberapa komponen, yaitu pemilahan sampah, daur ulang sampah, serta pengomposan.

Untuk itu, melalui Bank Sampah Bersinar, GESN Le Minerale telah menyediakan titik pengumpulan di tujuh desa di Balige, Sumatra Utara dan sebanyak 55 tong sampah terpilah yang berada di lokasi acara. Selain itu dibuka pula tiga stan edukasi dan galon Le Minerale yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan untuk mengelola limbah sampah plastik.

Yuna mengatakan sebagai produsen yang menggunakan plastik sebagai kemasan, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sisa konsumsi produk terkelola dan tidak menjadi sampah, melainkan dapat menjadi bahan baku untuk produk yang bermanfaat.

"Termasuk sisa konsumsi pasca perhelatan akbar ini," tuturnya.

Sementara itu Direktur PT. Solusi Rahayu Indonesia selaku pengelola Bank Sampah Bersinar Fei Febri mengapresiasi InJourney dan GESN Le MInerale yang memastikan sampah dari kegiatan ini dapat terkelola dengan baik.

Sejak tiga hari sebelum perlombaan dimulai, pihaknya telah diminta untuk mengelola sampah yang dihasilkan dari tempat acara, titik nobar (nonton bersama), hotel, restoran bahkan kantong parkir yang menjadi kunjungan utama wisatawan dan berpotensi menimbulkan banyak sampah.

“Kami mengangkut sampah tersebut ke Material Recovery Facility yang telah kami siapkan di Lumban Pea Timur, Balige, Sumatra Utara," ungkap Fei.

Dengan melibatkan lebih dari 80 pekerja lokal yang sebagian besar perempuan, sambung dia, sampah tersebut dipilah. Sampah organik diolah menjadi kompos dan sampah non organik didaur ulang melalui Bank Sampah Tarhilala.

Adapun Bank Sampah Bersinar menggunakan teknologi incinerator milik Pemerintah Kabupaten Toba untuk menghabiskan sisa sampah residu sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan dapat mewujudkan zero waste event dan mendukung pariwisata berkelanjutan.

"Terima kasih kepada Gerakan Ekonomi Sirkular Le Minerale dan Injourney yang telah memberikan kepercayaan waste management ini kepada kami," ucap dia.

Baca juga: InJourney: F1 Powerboat Danau Toba 2023 selesai dan sukses

Baca juga: InJourney: Ajang F1 Powerboat jadi langkah baik tingkatkan pariwisata


Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023