“Iya pasti jalan, kita nunggu sekarang, nunggu, hopefully (mudah-mudahan) minggu depan sudah keluar mengenai insentif ya. Bukan subsidi (tapi) insentif yang diberikan kepada motor dan mobil. (Tesla negosiasinya) subject (bergantung) kepada ini (insentif),” kata Luhut ditemui di Kemenko Marves Jakarta, Jumat.
Kendati demikian, Luhut mengaku belum bisa membeberkan secara rinci skema insentif yang akan diberikan pemerintah.
“Nanti akan diumumkan, kita tunggu saja,” imbuhnya.
Mantan Menko Polhukam itu menambahkan, pemerintah masih mengincar agar Tesla bisa berinvestasi tidak hanya kendaraan listrik saja tetapi juga baterai kendaraan listriknya.
“Kalau mobil itu kan harus dengan baterai. Baterai itu kan di bawah chasis-nya itu,” katanya.
Sebelumnya, Luhut mengatakan pemerintah akan memberikan insentif untuk pembelian motor listrik sebesar Rp7 juta dan pengurangan pajak untuk mobil listrik sebesar sekitar 10 persen.
Angka tersebut menurutnya setara dengan insentif yang ditawarkan Thailand hingga pangsa pasar kendaraan listrik untuk penjualan mobil mereka mencapai 10 persen.
Sedikit mundur, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga sempat mengungkapkan kisaran insentif yang disiapkan pemerintah antara lain untuk pembelian mobil listrik hingga Rp80 juta, mobil listrik berbasis hibrida mendapat insentif sebesar Rp40 juta dan motor listrik mendapat Rp8 juta jika pembelian baru sedangkan untuk motor konversi menjadi motor listrik akan diberikan sekitar Rp5 juta.
Baca juga: Kemenko Marves mulai gunakan kendaraan listrik sebagai mobil dinas
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023