Isu obesitas harus menjadi perhatian masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan
Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menyerukan pentingnya membangun sistem lingkungan lebih sehat guna menghindari obesitas yang kini semakin banyak dialami masyarakat.

“Pola pandang masyarakat melihat obesitas harus diubah. Awalnya obesitas dianggap kondisi yang disebabkan individu sendiri. Padahal obesitas didorong faktor lingkungan,” kata Chief of Policy and Research CISDI Olivia Herlinda dalam diskusi publik di Perpustakaan Taman Literasi Martha Tiahahu, Jakarta, Sabtu.

Olivia menjelaskan minuman dengan pemanis merupakan salah satu faktor pendorong banyaknya masyarakat, bahkan usia remaja, yang mengalami obesitas.

Menurutnya, rencana pemerintah untuk menerapkan cukai terhadap Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) merupakan salah satu regulasi menciptakan lingkungan yang tidak obesogenik.

Lingkungan obesogenik sendiri adalah lingkungan yang mendukung terjadinya obesitas atau kenaikan berat badan berlebih.

Baca juga: IDAI ingatkan bahaya obesitas yang dialami 40 persen warga Jakarta

Hasil studi elastisitas harga MBDK oleh CISDI menunjukkan permintaan MBDK akan turun sebesar 1,38 persen setiap ada kenaikan harga sebesar satu persen. Artinya, masyarakat akan kurangi konsumsi MBDK yang merupakan salah satu penyebab obesitas bila cukai jadi dikenakan.

“Penerimaan cukai MBDK pun bisa dimanfaatkan untuk program-program peningkatan kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Staf gizi UNV UNICEF spesialis obesitas Astrid C Padmita pun mengatakan kenaikan prevalensi obesitas di Indonesia tidak terlepas dari faktor makanan dan lingkungan yang semakin mendukung peningkatan resiko obesitas.

Beberapa faktornya antara lain pertumbuhan eksponensial gerai makanan cepat saji, rendahnya akses ke air layak minum, serta minimnya dan buruknya kualitas infrastruktur olahraga publik.

Kemudian juga paparan yang tinggi terhadap iklan makanan dan minuman tinggi gula, garam, dan lemak, sehingga menyebabkan masyarakat sulit menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif.

Baca juga: Turunkan angka obesitas dengan gerakan CERDIK dan PATUH

Berdasarkan Studi Analisis Lanskap Kelebihan Berat Badan dan Obesitas Indonesia oleh UNICEF Indonesia, ternyata satu dari lima anak usia sekolah, satu dari tujuh remaja, dan satu dari tiga orang dewasa, di Indonesia hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas.

“Isu obesitas harus menjadi perhatian masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan,” kata Astrid.

Dokter ahli gizi Tan Shot Yen menambahkan obesitas yang merupakan gerbang masuk dari berbagai penyakit tidak menular bisa dicegah sejak dini dengan pemahaman tentang tata laksana pengolahan makanan bergizi serta penerapan pola hidup sehat.

“Karena itu keluarga memiliki peran penting dalam menyediakan lingkungan yang sehat terutama untuk anaknya,” ujar Tan.

Baca juga: Wamenkes: Kasus obesitas balita Kenzie disebabkan kelainan genetik

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023