Agar laju pertumbuhan kontribusi perempuan dalam bidang usaha bisa berkelanjutan, perlu ada keseimbangan dari sisi pemberdayaan dan fasilitas yang mumpuni
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memberdayakan ribuan perempuan di desa devisa untuk mendorong kesetaraan dan inklusivitas di sektor ekonomi.

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Gerald Grisanto mengungkapkan akselerasi penguatan perempuan di berbagai sektor mulai merata, utamanya dalam pengelolaan usaha. Tak jarang para pengelola perempuan yang berhasil mendorong berbagai produk asli Indonesia menembus pasar mancanegara.

"Agar laju pertumbuhan kontribusi perempuan dalam bidang usaha bisa berkelanjutan, perlu ada keseimbangan dari sisi pemberdayaan dan fasilitas yang mumpuni,” ujar Gerald dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

LPEI telah membina 195 desa devisa yang tersebar di sembilan provinsi, termasuk Desa Devisa Gula Semut dan Desa Devisa Fesyen Jawa Timur, yang telah membuktikan kekuatan perempuan dalam menopang perekonomian hingga mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Ia menyebutkan sebanyak 944 dari 1.888 warga yang diberdayakan dalam Desa Devisa Klaster Gula Semut merupakan perempuan, yang menunjukkan bahwa perempuan maupun laki-laki memiliki kontribusi yang setara.

Para perempuan yang seluruhnya merupakan istri petani mendapat beragam pelatihan dan pendampingan dari LPEI yang mencakup peningkatan mutu produksi, penyusunan laporan keuangan, perluasan akses pasar, hingga fasilitasi pameran

Tak sia-sia, pemberdayaan warga yang tinggal di Desa Bumisari, Kabupaten Purbalingga ini mampu menghasilkan produk kualitas tinggi yang dilirik pasar global. Tercatat per September 2022, nilai penjualan Desa Devisa Klaster Gula Semut mencapai Rp14,8 miliar.

Selain itu, lanjut Gerald, produk dan budidaya tanaman di desa mereka berhasil mendapatkan sertifikasi United States Department of Agriculture (USDA) Organic, ID-BIO-149 Non-EU Agriculture, hingga Japanese Agricultural Standards (JAS).

Di sisi lain, LPEI membina sebanyak 2.845 perajin batik dan tenun dalam hal keterampilan dan usaha ekspor di Desa Devisa Klaster Fesyen Jawa Timur. Dari total perajin tersebut, lebih dari 85 persen merupakan perempuan dan hasilnya desa devisa ini mampu meraih nilai penjualan ekspor hingga Rp845 juta.

“Selaras dengan semangat Hari Perempuan Internasional, LPEI terus berusaha untuk merangkul para perempuan di berbagai Desa Devisa agar dapat setara dalam memberikan kontribusi bagi komunitas," ungkapnya.

Oleh karenanya, kata dia, Desa Devisa Klaster Gula Semut hingga Desa Devisa Klaster Fesyen Jawa Timur menjadi bukti nyata partisipasi yang inklusif terbukti dapat memberikan hasil yang maksimal,.

Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, LPEI memiliki fungsi untuk mendorong pertumbuhan ekspor nasional dengan penyediaan pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultansi ekspor.

Baca juga: LPEI dorong UMKM mendunia lewat program Jasa Konsultasi
Baca juga: Pemkot Kediri usulkan tiga kelurahan jadi Desa Devisa ke LPEI
Baca juga: LPEI: Rencana kerja kolaborasi 2023 di Aceh berfokus pada Desa Devisa

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023